Minggu, 19 Mei 2024

Disperpusip Jatim Sosialisasikan Perpustakaan Khusus Instansi di Jawa Timur Tahun 2023

Diunggah pada : 28 Desember 2023 15:19:13 47
Sekretaris Disperpusip Jatim, Dwiko Yudhi Widodo (depan, tiga dari kiri) saat sesi foto bersama peserta pada acara Sosialisasi Perpustakaan Khusus, di Surabaya, Kamis (7/12/2023). Foto : Ryanda / JNR

Jatim Newsroom - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Disperpusip Jatim) menggelar kegiatan Sosialisasi Perpustakaan Khusus (Instansi) di Jawa Timur Tahun 2023, di Surabaya, Kamis (7/12/2023). 

Sosialisasi yang diikuti oleh perangkat daerah atau OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini, dibuka oleh Sekretaris Disperpusip Jatim, Dwiko Yudhi Widodo. Saat ditemui, Dwiko menyampaikan, secara jangka pendek tujuan sosialisasi adalah untuk menyampaikan kepada semua OPD di Pemprov Jatim terkait keharusan atau kewajiban mempunyai perpustakaan, baik itu perpustakaan kecil atau sederhana maupun perpustakaan yang sudah memiliki Standar Nasional Perpustakaan (SNP). 

"Secara jangka panjang tujuan sosialisasi ini adalah, agar perangkat daerah bisa mencerdaskan ASN-nya, sesuai dengan institusi dan kekhususan OPD atau lembaganya agar memiliki perpustakaan yang representatif sehingga untuk peningkatan sumber daya manusia mutlak harus ada perpustakaan di setiap instansinya," jelas Dwiko. 

Lebih lanjut, Dwiko menerangkan, tujuan dan peran utama dari perpustakaan khusus ini sehingga dinilai penting, adalah untuk mendukung visi dan misi organisasi induknya dalam mencapai tujuan, sekaligus unrtuk menyediakan layanan informasi kepada orang-orang yang merupakan bagian dari organisasi induknya, dimana perpustakaan khusus tersebut bernaung. 

"Sedangkan fungsi perpustakaan khusus adalah sebagai pusat referensi dan penelitian serta memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan," terangnya. 

Berdasarkan data yang ada di Disperpusip Jatim, Dwiko mengungkapkan, jumlah perpustakaan khusus instansi/OPD di Provinsi Jawa Timur ada sebanyak 57 perpustakaan, yang sudah memiliki perpustakaan sebanyak 31 atau 54,38% untuk perpustakaan khusus instansi/OPD. 

"Untuk perpustakaan khusus instansi/OPD Provinsi Jawa Timur yang sudah berstandar nasional perpustakaan atau terakreditasi masih enam lembaga atau sekitar 10,52% dari jumlah 57 perpustakaan khusus instansi atau OPD Provinsi Jawa Timur. Dari data tersebut, masih ada instansi atau OPD di Provinsi Jawa Timur yang tidak memiliki perpustakaan sebanyak 26 atau sekitar 45,62%," papar Dwiko. 

"Akan tetapi semuanya perlu ditingkatkan dan dikembangkan supaya memenuhi standar nasional perpustakaan baik dari sisi pengelolaannya, maupun dari sisi koleksi serta pustakawan atau pengelola perpustakaan yang ada," sambung Dwiko.

Setelah sosialisasi ini, Dwiko membeberkan, Disperpusip Jatim akan terus berusaha merangsang instansi agat memiliki perpustakaan karena pemahaman terkait pentingnya perpustakaan itu belum merata.

"Kita InsyaAllah akan membuat suatu upaya untuk terus meningkatkan keberadaan perpustakaan, karena belum semuanya memiliki pemahaman yang merata bahwa perpustakaan itu penting. Perpustakaan itu bukan hanya sekedar aksesoris, pelengkap, atau untuk memiliki sesuatu yang keren dalam co-working space- nya tidak seperti itu," beber Dwiko. 

Dwiko menilai, keberadaan perpustakaan khusus di setiap instansi perangkat daerah lingkungan Pemprov Jatim ini nantinya, dapat mewarnai dan mencerdaskan perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

"Misalnya, Dinas Tenaga Kerja, maka buku-buku bacaannya tentang ketenaga kerjaan, atau pekerja migran Indonesia harus menguasai literasi dan punya buku-bukunya. Dinas Kelautan dan Perikanan contohnya, juga tentunya harus menguasai bagaimana pengelolaan perikanan maupun kelautan itu harus lebih unggul, dan itu jumlah koleksi buku-bukunya harus ada 70% koleksi yang ada di perpustakaan," tukasya. 

Melalui sosialisasi ini, Dwiko berharap, literasi masyarakat khususnya warga Jawa Timur dapat meningkat, sekaligus dengan hadirnya perpustakaan dapat menyejahterahkan masyarakat. Karena saat ini perpustakaan bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial. 

"Harapannya adalah Jawa Timur harus hebat, Jawa Timur harus bangkit terus. Perpustakaan bukan hanya baca buku maupun menata buku. Saat ini sudah ada transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, artinya di situ ada literasi, baca buku, ada teorinya, workshop, pelatihan sehingga masyarakat punya keterampilan maupun kemampuan dan meningkat kesejahteraannya," pungkas Dwiko. 

Diketahui, dalam sosialisasi ini juga menghadirkan beberapa pembicara, yakni, Pustakawan Ahli Utama Perpustakaan Nasional RI Deni Kurniadi, Pustakawan Ahli Muda Disperpusip Jatim Nurul Fadilah, Pustakawan Madya Disperpusip Jatim Sugeng Wahyu Ariyadi, Pustakawan Ahli Pertama Disperpusip Jatim Norma Imamah, dan Pustakawan Ahli Madya Disperpusip Jatim Sri Purwati Asep. (vin/s)

#Sosialisasi #Disperpusip Jatim #Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur #perpustakaan #perpustakaan khusus