Sabtu, 27 April 2024

Diskominfo dan BPBD Jatim Adakan Workshop tentang Satu Data Kebencanaan

Diunggah pada : 24 Agustus 2022 12:01:43 134
Workshop tentang Satu Data Kebencanaan, Rabu (24/8/2022) di Kantor Diskominfo Jatim. Foto: Herlambang/JNR

Jatim Newsroom – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur (BPBD Jatim) dan Siap Siaga melaksanakan workshop tentang Satu Data Kebencanaan, Rabu (24/8/2022).

Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Statistik, Diskominfo Jatim, Nirmala Dewi membuka workshop yang digelar di Ruang Wilis, kantor Diskominfo Jatim ini. Adapun peserta berasal dari Bidang Pengelolaan Data dan Statistik Diskominfo Jatim, Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Jatim, Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Diskominfo Jatim, dan Siap Siaga.

“Mudah-mudahan workshop hari ini bisa segera mengimplementasikan data kebencanaan dalam satu data Jawa Timur. Jadi mohon teman-teman untuk bisa mengikuti step by step apa saja yang ada di dalam aplikasi dan bagaimana alurnya, bagaimana SOP-nya. Apabila ada masukan terkait sistem mohon nanti bisa diinfokan supaya nanti sistem ini akan berjalan lebih bagus lagi,” ujar Nirmala Dewi.

Kabid Dewi juga menekankan bahwa portal satu data kebencanaan ini memerlukan sinergi dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak terkait. “Sistem ini bukan produk satu-dua orang, tapi ini adalah wajah Jawa Timur. Ini mewakili Pemprov Jatim, akan ada wadah satu data kebencanaan di Jatim. Jadi harus sama-sama kita amankan, harus sama-sama kita pelihara, harus sama-sama kita jalankan,” tegasnya.

Hadir sebagai narasumber adalah Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jatim, Dino Andalananto. Ia menjelaskan mengenai Prototipe Portal Satu Data Penanggulangan Bencana Jatim.

Mengawali paparannya, Dino menjelaskan bahwa prototipe Satu Data Penanggulangan Bencana Jatim ini lahir dari keinginan Jawa Timur untuk menyatukan data kebencanaan, agar ketika terjadi suatu bencana, BPBD Jatim dan semua perangkat daerah terkait bisa mendapatkan data operasional yang posisinya berada pada satu tempat.

“Walaupun dalam satu sistem komando penanganan darurat bencana itu selalu orang tahunya BPBD gitu kan. Tapi sebetulnya produsen datanya itu bukan BPBD. Sehingga pada saat penanggulangan bencana, kadang-kadang kita harus malah mencari ke kepala desa dan itu membutuhkan waktu. Untuk proses yang cepat dalam penanggulangan bencana itu ada yang namanya rencana operasi, dan ini sering kali inputnya harus dari data-data yang bisa menunjang proses penanggulangan bencana,” sambungnya.

Berangkat dari situ, lanjut Dino, Pemprov Jatim ingin menyatukan data-data itu dalam sebuah aplikasi. “Sederhananya ada perpustakaan data. Kita tinggal mengambil. Misal ada data kependudukan, ada data kejadian bencana, data potensi kejadian, data titik pengungsian. Jadi semua yang kita kumpulkan dalam satu platform ini bisa kita pakai. Bahkan saat prabencana, kita bisa melakukan perencanaan-perencanaan,” imbuhnya.

Dari sisi kebijakan, kata Dino, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bisa lebih mudah mengambil kebijakan yang tepat karena berdasarkan pada data yang akurat dan terintegrasi.

“Gubernur pun akan lebih mudah memberikan jawaban secara lebih terstruktur. Seorang pemimpin harus punya data untuk menjawab pertanyaan wartawan, eksternal pemerintahan kita, pemerintah pusat dll. Untuk mengambil kebijakan pun akhirnya bisa lebih cepat dan tepat,” tegas Dino.

Sebagai informasi, Pusdalops PB merupakan unit dari BPBD Jatim yang bertugas memantau kejadian, menerima, mentriangulasi, menganalisa, menyimpan, dan mendiseminasikan data atau informasi seputar kebencanaan. (idc/n)

#Diskominfo Jatim #satu data #BPBD Jatim #Portal Satu Data Kebencanaan