Selasa, 21 Mei 2024

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan Gelontorkan Rp 5 Milyar untuk Poktan Kopi

Diunggah pada : 4 Oktober 2022 16:21:57 207
Prospek bisnis komoditas kopi di Kabupaten Pasuruan semakin menjanjikan.

Jatim Newsroom – Sepanjang 2017 hingga saat ini, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan telah menggelontorkan anggaran multi years lebih dari Rp 5 Milyar yang difokuskan pada kelompok petani (Poktan) kopi pemula atau tengah merintis, sehingga bisa menjadi penyemangat untuk mengembangkan bisnisnya.

"Kita juga membimbing para petani kopi pemula atau madya agar terus mengembangkan usahanya sampai bangkit dan berdaya sehingga kualitas kopi kita semakin bagus dan merata,"  jelas Lilik Widji Asri, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Selasa (4/10/2022)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus berupaya untuk memfasilitasi para kelompok petani kopi dengan semakin bergairahnya bisnis kopi. Mulai dari peningkatan  Sumber Daya Manusia (SDM), bantuan benih, sarana prasarana pendukung hingga bantuan unit pengolahan hasil.

Lilik mengatakan prospek bisnis komoditas kopi di Kabupaten Pasuruan semakin menjanjikan. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya permintaan pengiriman kopi serta makin banyaknya kafe yang menghadirkan Kopi Asli Kabupaten Pasuruan (Kapiten) di semua wilayah penghasil kopi maupun di pusat-pusat keramaian. Kafe  Kapiten pun sudah banyak menjamur di setiap kecamatan. Bahkan setiap kelompok tani kopi juga membuka kafe dengan harga kopi yang worth it atau sepadan dengan rasanya.

“Produk kopi dari para petani di 8 sentra penghasil tanaman kopi banyak diminta dari kota lain seperti Gresik, Malang, Surabaya. Bahkan sampai tembus ke pasar nasional seperti Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Bogor, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Produk kopi dari Kelompok Tani Candi Mulyo, Desa Sekarmojo, Kecamatan Purwosari sangat disukai pangsa pasar Malaysia, Hongkong, Singapura hingga Amerika Serikat, “jelas Lilik.

" Di mulai Juni tahun 2021 kemarin sampai sekarang pesanan kopi Arabika sebanyak 200 kilogram per bulan dikirim ke Malaysia. Dan pada September kemarin ada customer dari Amerika yang langsung survei ke lokasi untuk melakukan penjajakan dan kerja sama. Sekarang kopi itu jadi menu wajib di semua restoran, rumah makan, cafe atau pun tempat yang menjual makanan minuman, “ kata Lilik, Selasa (04/10/2022).

“Meningkatnya potensi kopi juga berbanding lurus dengan semakin meningkatnya luas areal tanam di Kabupaten Pasuruan dari 4000 an hektar di tahun lalu, kini mencapai 5351,97 hektar. Sedangkan luas panen sudah mencapai 1947,70 hektar dengan produktifitas 712,81 kilogram/hektar dan produksi 1388,34 ton ose.

Areal tanam tersebut tersebar di 8 sentra tanaman kopi di Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen dan Tosari.

"Luas areal tanam makin lebar dan produktifitasnya juga meningkat setelah kemarin terhenti akibat pandemi," ucapnya.

Seperti diketahui, kopi di Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa keunggulan seperti sertifikat hak merk Kapiten, sertifikat indikasi geografis kopi robusta Pasuruan, SE Bupati nomor 01 tahun 2019 tentang hari Jumat sebagai hari minum kopi.

"Sudah terbentuk masyarakat perlindungan indikasi geografis kopi robusta Pasuruan, ada pula dukungan anggaran dari Pusat, Provinsi dan Pemkab dan juga adanya Koperasi Kopi Arabusta Maslahat Pasuruan (AMPAS)," lanjut Lilik.

Dengan seluruh keunggulan ini, Lilik berharap kepada para petani kopi agar menerapkan budidaya kopi sesuai rekomendasi teknis. Mulai dari penanaman hingga petik merah kopi. Bibit harus bersertifikat, pemupukan harus organik, pengendalian hama juga non kimia, sehingga cita rasa kopi juga tetap terjaga," pungkas Lilik. (yan/n)

 

#kabupaten pasuruan