Jatim Newsroom - Sejumlah anak-anak perwakilan dari sekolah dasar (SD) meramaikan agenda Kick Off Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Menuju Generasi Emas, Selasa (13/8/2024) di Gedung Paseban Sena, Kota Probolinggo.
BIAS merupakan layanan imunisasi yang digelar pada bulan Agustus dan November setiap tahunnya. Sebagai upaya kesehatan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan derajat kesehatan anak sekolah.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengatakan, bahwa pemberian imunisasi adalah bagian dari kewajiban pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak generasi penerus bangsa. “Anak-anak kita adalah aset bangsa yang paling berharga, mereka adalah generasi penerus yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang lebih cerah menuju generasi emas. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan perlindungan terbaik bagi mereka, salah satunya melalui program imunisasi,” terang Sekda Ninik.
Karena pentingnya agenda ini, Sekda Ninik meminta kepada para pemangku kepentingan, baik kepala perangkat daerah maupun kepala satuan pendidikan yang hadir untuk turut serta mendukung dan menyukseskan pelaksanaan BIAS. “Bapak dan ibu sekalian, saya mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Sekolah ini. Mari kita bersama-sama sukseskan BIAS, demi generasi muda yang sehat dan cerdas menuju Indonesia emas,” harapnya.
Agenda BIAS merupakan pemberian imunisasi lanjutan untuk meningkatkan perlindungan terhadap beberapa penyakit berbahaya. Untuk murid kelas 1 SD akan diberikan imunisasi Campak-Rubela dan DT, untuk kelas 2 SD akan mendapat imunisasi Td. Berikutnya, untuk jenjang kelas 5 SD akan diberikan imunisasi Td dan khusus untuk murid perempuan kelas 5 dan 6 SD akan mendapat imunisasi HPV.
Ditegaskan kembali oleh Kepala Dinas Kesehatan PPKB, NH Hidayati, BIAS ini akan mencegah anak-anak dari ancaman penyakit yang menyebabkan kesakitan, disabilitas dan kematian. "Imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, campak, rubela, dan kanker leher rahim pada perempuan yang dapat menyebabkan kesakitan, disabilitas dan kematian," terang dr. Ida sapaan akrabnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pemberian imunisasi di tempat untuk peserta anak-anak sekolah dasar. Salah satunya adalah Dita, siswi kelas 1 SD tersebut mengaku tidak takut ketika akan disuntik imunisasi. “Kayak digigit semut, ga takut,” terang murid SD Mangunharjo 7 yang bercita-cita menjadi dokter itu.
Juga hadir narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, yakni dari anggota Tim Kerja Surveilans, Kekarantinaan Kesehatan, Haji Dan Pengelolaan Imunisasi, Wahyu Wulandari yang membawakan materi Kebijakan Program Imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah. (ghf/hjr)