Jatim Newsroom - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melalui Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, menyelenggarakan kegiatan Penguatan dan Pembinaan Cyber Security Incident Response Team (CSIRT) atau tim tanggap insiden siber sektor Pemerintahan, di Avenzel Hotel and Convention bekasi Jawa Barat, selama tiga hari 7-9 Juni 2023.
Selain untuk mewujudkan keamanan pemerintahan berbasis elektronik, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadi media bagi CSIRT di instansi pemerintah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta menguatkan sinergi dan kolaborasi dalam mengatasi serangan siber dan menanggulangi insiden siber di sektor pemerintah.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen BSSN dalam memberikan penguatan kapasitas kepada CSIRT Sektor Pemerintah,” ujar Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
Dijelaskannya, pembentukan CSIRT merupakan proyek prioritas strategis nasional (major project) pada RPJMN 2020-2024 dengan target pembentukan sebanyak 131 CSIRT. Pembangunan CSIRT tersebut akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2024 mendatang.
CSIRT, kata Hinsa, merupakan pilar penting keamanan siber, yaitu sebagai salah satu unsur kekuatan siber yang dibentuk dalam lingkup nasional, sehingga dapat menurunkan insiden serangan siber.
Selain itu, menurutnya, dalam strategi nasional, keamanan siber dilakukan secara semesta, dan seluruh ASN yang menangani keamana siber bertanggung jawab dalam mengamankan ruang siber nasional.
"Tim CSIRT ini bertugas melaksan monitoring, menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Tim ini dibentuk dengan tujuan melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atas insiden keamanan siber yang terjadi pada sebuah organisasi," terangnya.(sti)