Jatim Newsroom- Badan Pusat Statistik Jawa Timur menyampaikan Berita Resmi Statistik(BRS). Dalam BRS tersebut BPS Jatim mencatat bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur di bulan Juli 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen dibandingkan bulan Juni 2024.
Kepala BPS Jatim, Zulkipli menjelaskan bahwa kenaikan NTP tersebut dipicu oleh kenaikan NTP di hampir seluruh subsektor pertanian kecuali subsektor peternakan yang turun -1,05 persen. " Subsektor tanaman pangan naik paling tinggi sebesar 2,49 persen, diikuti subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,95 persen, subsektor perikanan naik 0,65 persen, dan subsektor hortikultura naik 0,44 persen,"jelasnya, saat menyampaikan BRS, di kantornya, Kamis(1/8/2024).
Untuk harga gabah di tingkat Petani dengan kualitas GKP pada bulan Juli 2024, BPS Jatim mencatat mengalami kenaikan sebesar 5,04 persen dibanding Juni 2024. Demikian juga dengan harga gabah kualitas GKG naik sebesar 3,63 persen.
BPS juga menyampaikan harga beras di tingkat penggilingan untuk semua kualitas pada bulan Juli 2024 mengalami kenaikan dibanding Juni 2024. Beras kualitas premium naik sebesar 3,04 persen, medium naik 2,08 persen dan beras luar kualitas atau kualitas rendah naik sebesar 0,90 persen.
Sementara itu, catatan ekspor Jatim, Zulkipli menyampaikan bahwa pada Juni 2024, total nilai ekspor Provinsi Jawa Timur mencapai 1,89 miliar dolar AS dan impor mencapai 2,22 miliar dolar AS. Sehingga Provinsi Jawa Timur mengalami defisit sebesar 0,32 miliar dolar AS pada bulan Juni 2024.
Pada Juni 2024 , nilai ekspor Jawa Timur mengalami penurunan secara bulanan dan secara tahunan. Penyumbang utama nilai ekspor adalah tembaga yang pada Juni 2024 memberikan peranan sebesar 11,70 persen.
Nilai impor juga mengalami penurunan secara bulanan dan secara tahunan. Penyumbang utama nilai impor adalah kelompok mesin dan peralatan mekanis yang pada Juni 2024 memberikan peranan sebesar 9,15 persen. Neraca perdagangan barang kembali mengalami defisit pada Juni 2024. (mad/hjr)