Jumat, 10 Mei 2024

BI Jatim: Kinerja Penjualan Eceran Kota Surabaya Tumbuh Positif

Diunggah pada : 14 Desember 2022 20:26:43 13

Jatim Newsroom – Indeks Penjualan Rul (PR) bulan Oktober 2022 yang tercatat sebesar 408,9, tumbuh 0,596 (mtm). Hal ini sesuai hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia bulan Oktober 2022 di Kota Surabaya yang mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh positif secara bulanan maupun tahunan.

Deputi Kepala BI Jatim, Rizki Ernadi Wimanda menyatakan, Kinerja yang meningkat sejalan dengan 1PR Nasional yang tercatat sebesar 202,7, tumbuh 2,3 (mtm).

“Peningkatan kinerja penjualan eceran Kota Surabaya utamanya bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (4,390, mtm) serta Makanan, Minuman, dan Tembakau (0,996, mntrn). Secara tahunan, kmena penjualan eceran tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11,396 (yoy),” ucap Rizki Ernadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12/2022).

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang meningkat 14,086 (yoy) serta sub kelompok Sandang mengalami peningkatan 24,2 K (yoy).

Kinerja penjualan eceran November 2022 diperkirakan meningkat, atas cerminan dari prakwaan Indeks Penjualan Riil November 2022 sebesar 411,4, atau tumbuh 0,64 (mtm). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh 1,096 (mtm) dan Peralatan informasi dan Komunikasi yang tumbuh 0,396 (mtm). Secara tahunan kinerja penjualan eceran bulan November 2022 Giprakirakan mengalami pertumbuhan sebesar 5,196 (yoy).

“Peningkatan terutama bersumber dari subkelompok Sandang yang tumbuh 10,296 (yoy), kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mengalami pertumbuhan 8,44 (yoy), serta Barang Budaya dan Rekreasi yang tumbuh 7.94 (yoy),” beber Rizki.

Jika dibandingkan bulan Oktober 2022, secara tahunan kinerja penjualan eceran November 2022 mengalami perlambatan, dimana pada Oktober 2022 tumbuh 11,34 (yoy). Perkiraan perlambatan pertumbuhan penjualan riil terutama dipengaruhi oleh masih tingginya ketrdakpastian global dan kenaikan harga komoditas global. Dari sisi harga, responden memprakirakan Intensitas tekanan infias mengalami penurunan pada Januari 2023 (3 bulan mendatang) dan April 2023 (6 bulan yang akan datang).

”Indeks Ekspektasi Harga Umum Januan 2023 sebesar 155,6, lebih rendah dari Desember 2022 yang sebesar 176,7. Indeks Ekspektasi Harga Umum April 2023 sebesar 147,8, lebih rendah dari Maret 2023 yang sebesar 155,6,” tandasnya. (jal/hjr)

 

 

 

#bank Indonesia