Jatim Newroom - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), diantaranya Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad, Istu Hari Subagio bersama 40 ribu jemaah melaksanakan sholat Iduladha 1445 H di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (17/6/2024) berlangsung khusyuk dan khidmat.
Dimana, Sholat iduladha yang dimulai pukul 06.05 WIB berlangsung 15 menit yang dipimpin oleh KH. Abdul Hamid Abdullah Imam besar Masjid Al Akbar. Sementara itu Mufi Imron Rosyadi Plt Kakanwil Kemenag Jatim bertugas sebagai pengisi khutbah dengan tema Tiga Ibadah Satu Kepasrahan Adapun yang dimaksud Tiga Ibadah Satu Kepasrahan, yakni ibadah sholat Iduladha, kedua ibadah Haji, dan yang ketiga ibadah kurban.
Mufi Imran mengatakan, salat Iduladha meskipun bukan wajib tetapi karena semangat beribadah untuk berjemaah harus serasa wajib. Karenanya, Plt Kanwil Kemenag Jatim itu mengajak supaya para jemaah bisa menata hati agar memiliki semangat beribadah seperti pada saat hari raya, agar sholat sunat serasa wajib. “Para jemaah, bisakah kita menata hati kita memiliki semangat beribadah seperti pada saat hari raya seperti ini, salat sunah serasa wajib, kita bisa merasakan dan serasa butuh dengan salat berjemaah,” katanya.
Ia menjelaskan, sesungguhnya salat merupakan bentuk kepasrahan kepada Allah SWT. Pada momen Iduladha ini, Mufi Imran menyampaikan kepada jemaah supaya senantiasa ingat dengan Ibadah kurban. Ibadah yang dimaksud Mufi adalah tentang sebuah peristiwa kisah Nabi Ibrahim AS yang teruji keimanannya dengan kerelaan berkorban. Dirinya berpesan, pelajaran penting dari peristiwa Nabi Ibrahim AS adalah kebesaran jiwa untuk mengorbankan sesuatu yang paling dicintai untuk memenuhi perintah Allah SWT.
“Jika Ibrahim bisa mengorbankan anak kesayangan dan satu-satunya yang telah ditunggu bertahun-tahun, yang sebelumnya dia tidak punya dan sangat diharap kehadirannya, tapi setelah punya dan disaat senang-senangnya memiliki anak, dia harus dikorbankannya, disembelih karena memenuhi perintah Allah,” tuturnya.
Kata Mufi Imran Ini adalah contoh puncak kepasrahan yang luar biasa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS, hingga disebut kekasih Allah SWT. “Maka bisakah kita mengorbankan atau melepaskan yang kita punyai karena kecintaan kita kepada Allah dan semata-mata memenuhi perintah Allah SWT,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sesungguhnya salat merupakan bentuk kepasrahan kepada Allah SWT. Pada momen Hari Raya Iduladha ini, Mufi Imran menyampaikan kepada jemaah supaya senantiasa ingat dengan ibadah kurban. Ibadah yang dimaksud Mufi adalah tentang sebuah peristiwa kisah Nabi Ibrahim AS yang teruji keimanannya dengan kerelaan berkorban. Dirinya berpesan, pelajaran penting dari peristiwa Nabi Ibrahim AS adalah kebesaran jiwa untuk mengorbankan sesuatu yang paling dicintai untuk memenuhi perintah Allah SWT.
“Jika Ibrahim bisa mengorbankan anak kesayangan dan satu-satunya yang telah ditunggu bertahun-tahun, yang sebelumnya dia tidak punya dan sangat diharap kehadirannya, tapi setelah punya dan disaat senang-senangnya memiliki anak, dia harus dikorbankannya, disembelih karena memenuhi perintah Allah,” tuturnya.
Kata Mufi Imran Ini adalah contoh puncak kepasrahan yang luar biasa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS, hingga disebut kekasih Allah SWT. “Maka bisakah kita mengorbankan atau melepaskan yang kita punyai karena kecintaan kita kepada Allah dan semata-mata memenuhi perintah Allah SWT,”pungkasnya.(pca/hjr)
#Masjid Al Akbar #PJ Sekdaprov Jatim #Adhy Karyono #Pj Gubernur Jatim