Angkutan Udara Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Jatim pada Mei 2022

Jatim Newsroom – Komoditas Angkutan Udara menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jawa Timur pada bulan Mei 2022 dengan persentase perubahan harga sebesar 6,62 persen dan andil sebesar 0,09 persen. 

“Jadi memang ini sebagai dampak dari peak season di masa angkutan lebaran pada beberapa waktu yang lalu,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan dalam Berita Resmi Statistik edisi 2 Juni 2022. 

Selanjutnya, Telur Ayam Ras menempati posisi kedua dengan persentase perubahan harga sebesar 6,78 persen dan andil 0,04 persen. Disusul Bawang Merah dengan persentase perubahan harga sebesar 15,15 persen dan andil 0,04 persen. 

“Kemudian disusul tempe, sewa rumah, roti manis, angkutan antar kota, upah asisten rumah tangga, ayam hidup, dan es,” terang Dadang. 

Sementara itu, lanjut Dadang, 10 komoditas yang menjadi penyumbang deflasi pada bulan Mei 2022 adalah Minyak Goreng, Emas Perhiasan, Daging Ayam Ras, Nangka Muda, Anggur, Tarif Kendaraan Roda 2 Online, Ikan Bandeng/Ikan Bolu, Tomat, Melon, dan Bawang Putih. 

“Kalau kita lihat di Minyak Goreng memang terjadi penurunan harga sebesar 4,21 persen dengan andil 0,05 persen. Kemudian Emas Perhiasan ini penurunan harganya sebesar 0,71 persen dengan andil 0,01 persen. Lalu ada Daging Ayam Ras dengan penurunan sebesar 0,61 persen dan andil 0,01 persen,” papar Dadang. 

Dadang pun menerangkan mengenai perkembangan tingkat inflasi Jawa Timur secara month to month selama 3 (tiga) tahun terakhir. Pada bulan Mei 2022, inflasi di Jawa Timur tercatat sebesar 0,49 persen. Sementara di bulan Mei 2021 sebesar 0,27 persen dan di Mei 2020 sebesar 0,18 persen. 

“Kemudian jika kita melihat secara years on years dalam 3 tahun terakhir, pada bulan Mei 2022 tercatat 4,24 persen, jauh dibandingkan 2021 maupun 2020. Untuk Mei 2021 ada di angka 1,61 persen sedangkan di Mei 2020 di angka 1,83 persen,” tutur Kepala BPS Jatim. (idc/s)

#inflasi #BPS Jatim #angkutan udara #deflasi