Jumat, 17 Mei 2024

PU BINA MARGA JATIM DIRIKAN 14 POSKO LEBARAN

Diunggah pada : 11 Agustus 2012 18:53:23 3
thumb

Tak semua jalan yang ada di Jawa Timur kondisinya baik. Terdapat beberapa titik yang kondisi jalannya tidak mantap (rusak berat/ringan), bahkan rawan terjadi longsor. Namun, untuk mengamankan dan mengatisipasi kondisi jalan tersebut, Dinas PU Bina Marga Jatim mendirikan 14 posko yang tersebar di 12 UPT (kabupaten) dan 2 di Surabaya.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga Jatim, I Made Sukartha  saat ditemui, Jumat (10/8) sore mengatakan, dalam posko lebaran itu, pihaknya melengkapinya dengan personil yang siap berjaga selama 24 jam non stop. Selain itu, disediakan pula berbagai alat komunikasi, serta peralatan untuk penanganan darurat di lapangan seperti dump truck, crane, loader, chrain shaw dan pemadat.
“Peralatan untuk penanganan darurat berupa alat berat dan kendaraan besar kini telah stand by dan bisa digunakan sewaktu-waktu jika terjadi keadaan darurat, misalnya logsor atau ada kerusakan jalan,” ujar Made yang juga Koordinator Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dinas PU Bina Marga Jatim tersebut.
Ia menuturkan, dari kondisi jalan provinsi yang total panjangnya 1.760,912 km, kondisi mantap 78,16 persen (1.376,328 km) dan tidak mantap (rusak berat/rusak ringan) 21,84 persen (304,583 km). Sedangkan, total panjang jalan nasional yang ditangani BBPJN V Surabaya di Jatim mencapai 2.027,005 km dengan kondisi mantap 84,78 persen (1.718,50 km) dan tidak mantap 15,22 persen (308,50 km).
Untuk jalan provinsi yang kondisinya tidak mantap, ditangani dengan peningkatan dan pemeliharaan berkala secara reguler setiap tahunnya. Sedangkan lubang-lubang kecil ditangani dengan sapu lubang alias tiada hari tanpa nambal. “Prinsipnya, permukaan jalan jangan sampai ada lubang, sehingga pelayanan lalu lintas saat arus mudik-balik lebaran tidak terganggu," ujarnya.
Made menjelaskan, sejak awal puasa sekitar 20 Juli 2012, sudah tidak ada lagi kegiatan penggalian untuk peningkatan jalan. Kemudian, dua minggu sebelum lebaran (H-14), pekerjaan sudah harus berhenti. "Pekerja kan juga butuh merayakan hari raya. Di ruas jalan yang saat ini ada kegiatan pemeliharaan, peningkatan, pelebaran, penggalian akan dikondisikan. Artinya, bila bisa dipercepat akan dipercepat dan bila tidak bisa maka ditunda dulu," tuturnya.
Pihaknya mengakui jalan provinsi yang rusak berat memang belum bisa ditangani secara utuh. Melainkan, hanya pemeliharaan rutin agar dapat dilalui pengguna jalan. Ini karena keterbatasan anggaran untuk perbaikan jalan yang hanya Rp 480 miliar APBD Jatim 2012 murni dan Rp 262,48 miliar khusus perbaikan 1.189 jembatan. "Kalau empat tahun dengan anggaran Rp 700 miliar per tahun, baru bisa mulus semua jalan provinsi di Jatim atau kondisi mantap 100 persen," ungkapnya.
Dari data yang dipublish PU Bina Marga Jatim, terdapat beberapa lokasi atau wilayah yang patut diwaspadai terjadinya rawan bencana longsor. Di antaranya di wilayah Banyuwangi di sekitar Bajul Mati-Ketapang, dan perbatasan antara Kabupaten Jember dengan Genteng Kulon. Jember di kawasan Sumberjati/Sempolan dengan perbatasan Kabupaten Banyuwangi. Situbondo dengan perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Buduan - Bondowoso.
Untuk wilayah Lumajang di perbatasan dengan Kabupaten Malang. Probolinggo di Lawean-Sukapura, Sukapura - Ngadisari. Wilayah Malang antara Turen dengan perbatasan Kabupaten Lumajang. Talok-Druju-Sendang Biru. Perbatasan Kota Batu dengan Kabupaten Kediri. Batu-Cangar.
Wilayah Mojokerto yakni antara Pacet hingga Cangar. Ngondang-Pacet-Trawas. Wilayah Bojonegoro hingga Nganjuk. Kemudian di wilayah Ponorogo, daerah yang rawan longsor seperti antara Dengok dengan perbatasan Kabupaten Pacitan. Perbatasan Kabupaten Trenggalek dengan Dengok.
Pacitan antara perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dengan perbatasan Kota Pacitan. Perbatasan Kota Pacitan dengan perbatasan Kabupaten Trenggalek. Perbatasan Kabupaten Ponorogo dengan perbatasan Kota Pacitan dan Arjosari sampai Porwantoro.
Di wilayah Trenggalek daerah yang rawan longsor yakni antara perbatasan Kabupaten Pacitan dengan Jarakan serta Trenggalek dengan perbatasan Kabupaten Ponorogo. Sedangkan di wilayah Madura yakni di Kabupaten Sampang antara Ketapang hingga Sotabar serta perbatasan Kota Sampang dengan Ketapang. Sedangkan di Pamekasan yang rawan longsor antara perbatasan Kota Pamekasan dengan Sotabar. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait