Jumat, 17 Mei 2024

JELANG LEBARAN, TIM PATROLI AIR TETAP GELAR SIDAK

Diunggah pada : 7 Agustus 2012 15:16:58 3
thumb

Minggu pertama Ramadan lalu, tepatnya 27-28 Juli, Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur menggelar sidak (inspeksi mendadak) di pelbagai industri di Kali Surabaya. Guna menekan pencemaran Kali Surabaya dari limbah cair indutri, tim bakal menggelar sidak serupa jelang Lebaran.

“Kami akan kembali menggelar patroli jelang Lebaran, karena dari pengalaman beberapa tahun terakhir digelar sidak, banyak industri yang meningkatkan produksi, sehingga banyak limbah yang dihasilkan dan berpotensi dibuang ke Kali Surabaya,” ujar Koordinator Lapangan Tim Patroli Air Terpadu Jatim, Imam Rochani saat dikonfirmasi, Selasa (7/8).

Ia menuturkan, pelaksanan sidak bisa dilakukan kapan pun. “Penentuan waktu dan koordinasi tim dilakukan sehari sebelum digelarnya sidak. Kami akan memetakan industri mana saja yang akan dibidik tim saat patroli mendatang,” kata pria yang menjabat Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup tersebut.

Menurut Imam, saat ini banyak industri yang bisa dijadikan target tim patroli, baik yang telah mendapatkan surat peringatan dari Badan Lingkungan Hidup atau belum. “Yang pasti patroli dilakukan lintas daerah, dari Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya. Beberapa industri yang kami duga berpotensi membuang limbah akan terus dipantau,” katanya.

Dari hasil patroli awal Ramadan tepatnya Jumat (27/7) malam hingga Sabtu (28/7) dini hari, tim berhasil menjaring dua industri di wilatah Gresik yang diduga membuang limbah cair ke sungai. Keduanya adalah PT Madu Lingga dan PT Gloria Bisco.

Madu Lingga adalah industri pengolahan atau penjernihan minyak. Diketahui membuang limbah oleh tim saat mencoba memantau Kali Tengah yang saat itu diduga terjadi pencemaran. Setelah disusuri dengan berjalan kaki, kata dia, akhirnya tim menemukan indikasi pelanggaran dilakukan Madu Lingga.

Saat memasuki lokasi pabrik, tim yang sempat tersendat karena dihalang-halangi oleh pihak keamanan pabrik pun akhirnya memperoleh banyak informasi. “Yang pasti petugas dari Madu Lingga ada yang mengakui adanya kebocoran filter IPAL, sehingga terkadang limbah langsung di buang ke sungai,” tutur Imam.

Sedangkan pencemaran yang dilakukan Gloria Bisco, diyakininya sejak awal bakal terjadi. Hal ini karena, lanjut dia, Gloria yang merupakan industri roti tersebut meningkatkan volume produksinya jelang Lebaran. Sehingga, saat tim memantau lokasi outlet Gloria diketahui memang sedang membuang limbah cairnya.

Untuk Gloria Bisco, ujar Imam, sebelumnya telah beberapa kali tertangkap tim. Bahkan telah diproses penegakan hukum oleh Polwiltabes Surabaya. Namun, setelah Polwiltabes dilikuidasi menjadi Polrestabes, kini kasus tersebut tak berlanjut usai dilampahkan ke Polres Gresik sejak 2011 lalu.

Petugas Lab Perum Jasa Tirta I, Sawaludin mengatakan, limbah Madu Lingga diambil pada pukul 23.00 WIB dan diketahui kadar pH 4,11 atau bersifat asam dan temperatur 30 derajat celcius. Dengan pH asam, kata dia, ini sangat berbahaya, karena jika tersentuh kulit bisa menyebabkan gatal-gatal.

Dari tampilan fisik jika dilihat kasat mata, kata dia, limbah Madu Lingga kondisinya buruk berwarna coklat kekuningan. Diprediksikannya, limbah tersebut untuk kandungan BOD, COD, dan TSS nya melebihi baku mutu. “Jika dilihat kasat mata, limbah Madu Lingga tidak diolah dan sudah pasti melebihi baku mutu. Namun, untuk memastikannya akan kami uji dulu di lab,” tuturnya.

Sedangkan limbah dari Gloria Bisco, secara tampilan fisik berwarna kuning agak bening. Saat sampel limbah diambil pukul 02.02 WIB, diketahui kadar pH nya yakni 6,41 dan temperature suhu limbah 29,3 derajat Celcius. Secara fisik, ujar dia, kandungan limbah Gloria untuk parameter COD diprediksikannya melebihi baku mutu. Namun untuk TSS masih normal, karena cenderung agak bening. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait