Kamis, 2 Mei 2024

EVALUASI PEMULANGAN TAHAP I, PPIH LARANG JAMAAH BAWA AIR ZAM ZAM DI KOPER

Diunggah pada : 1 Desember 2011 12:20:40 7
thumb

Sebagai bahan evaluasi pada pemulangan jamaah haji gelombang pertama (kloter 1-50), PPIH Embarkasi Surabaya menginstruksikan kepada ketua kloter yang saat ini masih berada di tanah suci agar menginformasikan kepada anggotanya supaya tidak membawa air zam-zam di dalam koper.  

            “Hasil evaluasi pada pemulangan tahap I ini, kita instruksikan agar jamaah tidak menaruh air zam-zam di dalam koper. Jika perintah itu diindahkan, panitia tidak tanggung jawab jika koper tidak bisa dipulangkan ke tanah air,” kata Humas PPIH Embarkasi Surabaya Dr fatkhul Arif, di Surabaya.

            Menurutnya, instruksi ini merupakan sebagai tindak lanjut dari kejadian beberapa waktu lalu, yang menyebabkan 900 koper  milik jamaah kloter 14 dan 15 asal kabupaten Jember di tahan di  Bandara King Abdul Aziz Jedah Arab Saudi. Ini karena para jamaah menaruh air zam-zam di dalam koper.

            Terkait maskapai penerbangan yang mengangkut pemulangan, lanjut Arif, menurut hasil Evaluasi tidak ada yang terlambat. Justeru sebagian besar kepulangan lebih maju dari jadwal yang ditentukan. "Penerbangannya tidak ada masalah,” imbuhnya.

    Sementar itu, sampai kloter 54 yang telah dipulangkan ke tanah air, jumlah jamaah haji Jatim yang meninggal dunia sebanyak 84 orang. Meskipun baru separo lebih sedikit  dari jumlah keseluruhan 92 kloter yang diberangkatkan dari Embarkasi Surabaya, tetapi angka jamaah meninggal dunia sudah melampaui pelaksanaan haji tahun 2010, dengan jumlah 82 orang.

             "Meskipun baru separo pemulangan, tetapi angka yang meninggal dunia ada kecenderungan naik jika dibandingkan tahun lalu, katanya.

             Menurutnya, meningkatnya jumlah jamaah yang  meninggal dunia ini, karena diakibatkan panjangnya daftar tunggu (waiting list) pemberangkatan haji. "jamaah yang diberangkatkan kebanyakan berusia lanjut (beresiko tinggi). sebenarnya mereka sudah mendaftar lama, karena daftar tunggunya panjang sampai 10 tahun, sehingga usianya juga bertambah,"ungkapnya.

             Kondisi inilah, lanjut Arif, yang menyebabkan banyaknya gangguan kesehatan yang dialami jamaah akibat faktor usia.

Dia menjelaskan, 84 orang jamaah meninggal dunia tersebut dengan rincian, Jamaah asal  Jawa Timur sebanyak  67  orang, NTB 11 orang, NTT dua orang, dan Bali dua orang," katanya.

            Ke-84 haji yang meninggal dunia itu tercatat tujuh orang wafat di Madinah, dan di Mina delapan orang, di Arafah dua orang, Jeddah seorang , Mekkah 62 orang, dan seorang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya.

            "Seorang haji yang meninggal dunia di RSU Haji Surabaya adalah seorang haji asal Kloter 3 atau Sampang yang tiba pada 13 November lalu, kemudian masuk ke RSH, namun akhirnya meninggal dunia sebelum pulang ke daerah asal," katanya.

            Haji asal Jatim yang meninggal dunia itu berasal dari Bangkalan, Sampang, Surabaya, Sumenep, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Gresik, Mojokerto, Kota Malang, Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Lamongan, Tuban dan Kabupaten Pasuruan. (fad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait