Kamis, 2 Mei 2024

KEMENTERIAN AGAMA UPAYAKAN TAK ADA JAMAAH TERTINGGAL DI TANAH SUCI

Diunggah pada : 29 November 2011 20:36:37 6
thumb

Kementerian Agama RI memastikan dan berupaya pada pelaksanaan haji tahun 2011, tidak ada satupun jamaah haji yang tertinggal di Arab Saudi, sehingga seluruhnya bisa terangkut pesawat dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.

    "Jangan sampai ada jamaah haji kita yang tercecer atau tertinggal, sehingga tidak pulang ke Indonesia. Kita upayakan itu tidak terjadi," kata Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto seperti di rilis Kemenag RI.

    Keberhasilan Kementerian Agama (Kemenag) jika berhasil memulangkan seluruh jamaah ke Tanah Air, merupakan salah satu indikator keberhasilan melaksanakan haji.

    Dikatakannya, seluruh jamaah haji Indonesia yang sudah masuk dalam daftar dan sistem kuota 2011 seluruhnya bisa diberangkatkan, kecuali yang sakit, hamil dan meninggal.

    Saat kembali ke Tanah Air dan sudah menlaksanakan seluruh kewajiban ibadah haji di Arab Saudi, katanya, seluruhnya juga harus bisa dipulangkan ke Indonesia.

"Kami berupaya sampai nanti penerbangan terakhir ke Indonesia, seluruh jamaah haji Indonesia bisa terangkut dan pulang ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

    Dia mejelaskan, bukan suatu hal yang mudah memberangkatkan dan memulangkan orang dalam jumlah yang sangat besar, yaitu dua ratusan ribu orang, dengan berbagai tingkat pendidikan, kesehatan, dan karakteristik yang berbeda-beda.

    Untuk itu,  Kemenag akan terus melakukan pemantauan dan persiapan hingga pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan standar ditentukan serta waktu yang tepat.

sedangkan Indikator keberhasilan lain, kata Slamet, adalah kelancaran transportasi dari dan ke bandara menuju tempat para jamaah bermalam untuk laksanakan ibadah.

"Walaupun memang masih ditemukan keterlambatan keberangkatan dan kepulangan, tapi itu semua masih bisa ditolerir," ucapnya.

    Indikator penting lain yang menyatakan keberhasilan pelaksanaan haji tahun 2011 adalah, Kemenag harus bisa meyakinkan dan memberangkatkan seluruh jamaah sakit ke  Arafah, Muzdalifah dan Mina sebagai syarat utama sah tidaknya haji.

    Tahun ini, katanya, tidak ada seorangpun jamaah sakit yang tidak diberangkatkan menuju Arafah, Muzdalifah dan Mina , walaupun harus disafari wukufkan atau dibadalkan (diwakilkan).

    Dia bahkan menyebut keberadaan jamaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina  adalah suatu bentuk tanggung jawab Kemenag yang sangat besar karena disitulah seseorang dinyatakan sah atau tidak menjadi haji.

    "Untuk kelancaraan jamaah saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina , kita telah membentuk satuan operasi yang bertanggung jawab atas kelancaran jamaah jalankan ibadah di situ," pungkasnya.(fad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait