Kamis, 2 Mei 2024

2.195 Kafilah Ikuti MQKN 2023 di Lamongan

Diunggah pada : 12 Juli 2023 11:59:10 67
Sumber foto : Diskominfo Kabupaten Lamongan

Jatim Newsroom – Sebanyak 2.195 peserta yang berasal dari pesantren, mahasantri, official pondok pesantren, serta Ma'had Aly dari seluruh provinsi di Indonesia mengikuti Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) ke-7 tahun 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan. 

MQKN merupakan ajang untuk menguji kemampuan para santri dan maha santri dalam membaca, memahami, dan menerjemahkan kandungan kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan pembelajaran di pesantren. Acara ini berlangsung selama delapan hari mulai 10-18 Juli 2023.

Kembali hadirnya MQKN 2023 di Lamongan setelah vakum selama enam tahun, diikuti 34 khafilah provinsi dan 1 khafilah tuan rumah. Para khafilah akan mengikuti lomba sesuai dengan tingkatan atau marhalah Ula, Wustha, Ulya, serta Ma'had Aly. 

Selain itu terdapat pula dari kategori fiqih, seperti nahwu, ahlaq, tarih, tafsir, ilmu tafsir, hadis, ilmu hadis,  balaghah, bahtsul kutub, debat qanun, lalaran nadham imrithi tasrifiyah dan lalaran nadham alfiyan ibnu malik sebagai cabang eksibisi. 

MQKN ke-7 tersebut, secara langsung dibuka oleh, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani, Selasa (11/7/2023) malam. 

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani, melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Lamongan, Rabu (12/7/2023) mengungkapkan, terjadi berbagai fenomena di masyarakat saat ini pada mereka yang tidak mengenal agama, dahulunya agama sebagai penghancur berhala. Namun sekarang agama menjadi berhala, agama di puja-puja sementara ajarannya di tinggalkan serta adanya doktrin-doktrin keagamaan di masyarakat. 

“Melalui MKQN 2023 dengan tema ‘Rekontektualitas Turts untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia’ para khalifah dari pondok pesantren dapat mengkaji keilmuan dari kitab-kitab untuk menjawab khasanah kehidupan saat ini,” katanya.

Lebih lanjut, Ali Ramdhani menerangkan, bahwa agama lahir dan tidak akan pernah luntur dimakan waktu, lawas ditelan masa, agama selalu eksis dalam kehidupan zaman. 

“Ruang-ruang kekinian harus dijawab dengan khasanan yang kita miliki. Sehingga apa yang kita lakukan tidak melanggar doktrin-doktrin keagamaan. Tugas santri dan maha santri harus melakukan bedah masalah dengan kontektual yang berada kitab-kitab turats,” tambahnya.

Terlebih, menurut Ali Ramdhani, agama menjadi peneduh bagi kehidupan, yang dilengkapi ruang-ruang kebudayaan sebagai pelengkap dari sebuah peradaban. 

“Maka konteks kontektualitas menjadi penting, ketika diiringkan pada ruang harmoni dan kerukunan, dengan menerjemahkan agama secara proporsional dan mengedepankan budaya tanpa mengganggu esimiliasi dari agama,” tukasnya.

Kepada para khafilah yang berlomba, Ali Ramdhani berpesan untuk terus menjaga sportifitas. Dikatakannya, ada dua kontekstualisasi perlombaan bagi santri yakni pemenang dan perlu belajar kembali. 

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengutarakan, sekolah islam, cendikiawan islam, dan kemajuan ilmu keagamaan di dunia, Indonesia mempunyai peranan penting yang berasal dari kyai dan ulama dari berbagai pesantren. 

“Sebab turats yang dihasilkan para kyai, nasab keilmuannya terus mengalir, terus menyambung kepada santri,” tutur Emil.

Dengan adanya, MQKN 2023, Emil berharap, kitab kuning yang akan distandarisasi dari bahasa melayu dan jawa ke dalam bahasa arab oleh Kemenag, dapat menjadikan Indonesia sebagai center gravity rujukan atau jujukan kecendikiawanan islam.

“Bukan hanya substansinya saja yang harus kita agungkan dan resapi, tetapi huruf-huruf Allah juga perlu kita resapi, sehingga mudah-mudahan melalui tongkat estafet yang ada di tangan santriwan-santriwati, pesantren dapat terus menjadi kutub, center gravity peradaban keilmuan,” pungkas Emil.

Diketahui, dalam kegiatan ini turut hadir pula Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Haryono Abdul Ghofur, Kepala Kantor Kemenag Jatim, Bupati Lamongan Yuhronur Efemdi, serta Pengasuh Ponpes Sunan Drajat Abdul Ghofur. (vin/s)

#Kabupaten Lamongan #Wakil Gubernur Jatim #Wagub Emil #MQKN