Selasa, 7 Mei 2024

SELAMA MUSIM HAJI, 77JAMAAH JATIM MENINGGAL DI TANAH SUCI

Diunggah pada : 12 Januari 2009 12:47:20 39
thumb

Selama musim haji tahun 1429 H/2008 M, jamaah haji asal Jatim yang meninggal di Tanah Suci hingga pemulangan kloter terakhir, Kamis (9/1) tercatat sebanyak 74 orang. Adapun penyebab meninggalnya jamaah tersebut kebanyakan dikarenakan sakit yang sebelumnya telah mereka derita sejak dari Tanah Air. Humas Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Drs Nawawi di kantornya, Senin (12/1) mengatakan, untuk jamaah haji yang meninggal di Tanah Air sebelum mereka sampai di tempat tinggalnya selama waktu perjalanan pulang terdapat tiga orang jamaah. ?Semua jamaah yang meninggal tersebut akan mendapatkan asuransi haji sesuai dengan hak mereka,? katanya. Terhadap banyaknya jamaah yang meninggal, dalam pelaksanaan musim haji tahun 2009 pemerintah akan lebih ketat dalam pemeriksaan kesehatan. Penerapan kebijakan tersebut bukan berarti pada pelaksanaan haji tahun ini pemerintah tidak ketat. Namun lebih jelinya dalam pemeriksaan kesehatan jamaah, manfaatnya juga kembali dirasakan oleh jamaah. Dalam pelaksanaan haji tahun 2008, masalah pemondokan di Makkah menjadi penyebab kurang nyamannya jamaah dalam menunaikan ibadah haji. Untuk itu Departemen Agama (Depag) menargetkan 40% jamaah haji Indonesia pada 2009 mendapatkan pemondokan di wilayah Ring I atau maksimal 1.500 meter dari Masjidil Haram.Pada penyelenggaraan haji tahun 2009, Depag akan menyewa pondokan lebih dini pada ring satu, sebanyak 40%. Sedangkan sisanya 60% akan ditempatkan di dua atau tiga lokasi secara terpusat yang akses ke Masjidil Haram relatif mudah. Untuk pemondokan di Madinah, Depag telah menyepakati dengan pihak Majmuah untuk menempatkan jamaah haji Indonesia secara keseluruhan 100% berada di wilayah Markaziah atau di sekitar Masjid Nabawi.Untuk jangka panjang, lanjut dia, Depag telah menandatangani perjanjian kerjasama penyediaan pemondokan jamaah haji Indonesia dengan Syarikah Al Khujrah At Thayyibah pada 24 Desember 2008 di Jakarta. Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Uswah Kabupaten Sidoarjo, DR KH Ahmad Muhammad mengatakan, berdesak-desakan, antrian panjang, saling rebutan, dibarengi saling dorong, baik selama di embarkasi di tanah air, di Bandara King Abdul Azis Jeddah, di pondokan atau penginapan, bus angkutan, dan tempat-tempat lainnya selalu mewarnai perjalanan haji Indonesia tahun 2008.Kondisi demikian membuat jamaah haji Indonesia sering dilanda stress, kelelahan, tidak tidur, nafsu makan berkurang, ditambah cuaca panas menyengat saat siang dan dingin menggigil saat malam membuat jamaah haji Indonesia banyak yang terserang sakit khususnya terserang influenza. Hal tersebut sering dijumpai saat pelaksanaan ibadah haji tahun 1429 H. Kondisi tersebut dirasakan oleh jamaah, tetapi karena niatnya hanyalah ibadah, maka hal tersebut dianggap sebuah proses ibadah yang harus dilalui dengan kesabaran, ketulusan dan keiklasan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait