Jumat, 26 April 2024

Wagub Emil : Tahun 2021 Ekonomi Jatim Diprediksi Tumbuh 5-6 Persen

Diunggah pada : 3 Desember 2020 21:53:21 19

Jatim Newsroom – Tahun 2021 perekonomian Jawa Timur diprediksi akan kembali membaik dengan mengalami pertumbuhan sebesar 5-6 Persen.  Industri dan perdagangan akan amenjadi motor penggerak pertumbuhan, namun harus tetap menjaga dan mengedepankan protokol kesehatan
 
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emel Listianto Dardak, saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Tahun 2020 mengatakan, asumsi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Tahun 2021 tidak akan melebihi nasional. Optimisme dikarenakan RAPBD yang sudah dikethok oleh DPRD Jawa Timur akan segera diterapkan di kabupaten/kota akan amenjadi landasan membangun kedepan.
 
Sektor-sektor potensi yang perlu didorong agar pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kembali membaik adalah industri kertas, industri  dan perdagangan,  kimia dan ditambah investasi. Investasi Jawa Timur terus menunjukan catatan mengembirakan  justru mengalami pertumbuhan disaat pademi. Penanaman Modal Asing (PMA) juga mengalami pertumbuhan cukup menggebirakan meskipun masih dibawah Penanaman Modan Dalam Negeri (PMDN).
 
“Jawa Timur mempunyai daya tarik luar biasa bagi PMDN disaat pademi, sehingga sampai dengan triwulan III-2020 tumbuh 42,20 persen (yoy) meningkat 23,31 persen dari triwulan sebelumnya, inilah merupakan landasan modal optimisme untuk mendorong pertumbuhan tahun 2021. Pertumbuhan diharapkan optimis naik tetapi harus tetap menjaga agar pademi covid-19 di Jatim jangan sampai naik,”ujar Wakil Gubernur Emil Listianto Dardak saat menhadiri  pertemian tahunan BI Jatim di H Sangri-La, Surabaya, Kamis (03/12/2020)
 
Wagub Emi dardak dalam pertemuan tersebut memaparkan bahwa Jawa Timur luasnya 2,5 persen dari Indonesia dengan telah menyumbang 15 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara luas Jatim 47 ribu kilo meter persegi  atau 35 persen luas pulau Jawa.
 
Jawa Timur merupakan Provinsi terbesar kedua perekonomiqan di Indonesia setelah DKI Jakarta dengan kontribusinya 1/6 persen perekonomian nasional. Sumbangan perekonomian Jatim yang besar bagi perekonomian Nasional 30 persen diperoleh dari industri manufaktur dan 18 persen dari sektor perdagangan. “Jadi hampir 50 persen perekonomian Jatim bukan diperoleh dari sumber daya alam, tapi dari industri dan perdagangan,”  tutur Emil.
 
Artinya kata Emil, ekonomi Jatim diperoleh dari kopetensi Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk dari pengusaha bersama lembaganya dan para intrepreneurs. Oleh karena itu pada saat terjadi pademi covid 19 yang paling terpukul dan terkontraksi adalah dua sektor tersebut. Dikarenakan dua sektor ini berkaitan dengan mobilitas penduduk, dimana ruang gerak masyarakat dibatasi saat padeni.
 
Namun Kata Wakil Gubernur yang menarik pada saat pademi seperti ini ekspor Jatim tetap bertahan tidak mengalami terjun bebas. Karena ekspor Jatim berasal dari industri primer seperti kopi dan  perikanan. Sementara impor jatuh, karena impor Jatim sebagaian besar merupakan bahan baku industi untuk konsumsi dalam negeri bukan untuk ekspor.  (ryo/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait