Jumat, 26 April 2024

Tangani Campak dan Rubella, Gubernur Tekankan Pentingnya Upaya Promotif-Preventif

Diunggah pada : 21 Juli 2017 18:03:42 85

Jatim Newsroom– Gubernur Jawa Timur, Soekarwo diundang sebagai narasumber dalam diskusi bertajuk “Komitmen Jawa Timur Mewujudkan Indonesia Bebas Campak dan Rubella di Ruang Semanggi Graha Pena Surabaya, Jumat, (21/7). Dalam kesempatan ini, ia menekankan pentingnya upaya promotif-preventif untuk menangani penyakit campak dan rubella.

“Politik kesehatan kita masih di kuratif, bukan di promotif preventif. Bahkan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan adalah birokrasi ad hoc bukan program yang ada dalam politik kesehatan kita,” kata Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.

Ia menjelaskan upaya promotif dan preventif harus menjadi fokus utama untuk mengantisipasi segala macam jenis penyakit. Pakde kemudian mencontohkan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dialokasikan untuk Puskesmas tidak satupun yang dianggarkan untuk membiayai program promotif – preventif.

“Dana Rp 200 Juta di Puskesmas, 60 persen dipakai untuk membiayai dokter sedangkan 40 persennya digunakan untuk obat. Jadi ini memang butuh pemahaman bersama bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati,” terangnya.

Lebih lanjut, Pakde menambahkan fasilitas kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas sebaiknya didorong  agar lebih giat melakukan kampanye dan sosialisasi. Langkah-langkah konkret dengan memberikan materi  ke rumah warga tentang pentingnya hidup sehat sangat dibutuhkan.

Terkait campak dan rubella, Jawa Timur berkomitmen menuntaskannya melalui program imunisasi serentak di seluruh kabupaten/kota. Pakde berjanji mengerahkan seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Poskesdes dan rumah sakit. “ Sebanyak 369 rumah sakit, 964 puskesmas, 2268 pustu, 3213 ponkesdes dan 3900 Polindes siap mendukung,” jelasnya.

Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso menambahkan pihaknya akan menggelar imunisasi gratis untuk mengantisipasi dampak negatif dari penyakit campak - rubella. Rencananya, kegiatan akan digelar serentak di seluruh kabupaten/kota pada Agustus hingga September.

Jatim, kata Kohar, menyasar sebanyak 8.468.640 anak dengan usia 9 bulan hingga 15 tahun. Layanan imunisasi gratis nantinya dapat diperolah di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Poskesdes, rumah sakit secara gratis di bawah kordinasi Dinkes Kabupaten/Kota.

Kohar menjelaskan, pemberian imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi terhadap serangan penyakit. Imunisasi bersifat wajib, mengingat semakin banyak jenis penyakit yang tersebar melalui interaksi. Pemberian vaksin, sambung Kohar, harus teratur dan bertahap yaitu bayi usia 9 bulan, usia 24 dan 36 bulan.

Selain Gubernur, Hadir dalam kesempatan ini, Staf Ahli Kementerian Kesehatan, Bupati Jember, Bupati Sidoarjo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Kepala Dinkes dan Dindik Kabupaten/kota dan perwakilan pondok pesantren. (luk)

 

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait