Kamis, 9 Mei 2024

Soal Rencana Penutupan Sembilan PG, DPD RI Bakal Undang Gubernur, DPRD Jatim dan PTPN ke Jakarta

Diunggah pada : 16 Maret 2017 17:37:31 9

Jatim Newsroom- Dewan Perwakilan Daerah (DPD)RI bakal memanggil Gubernur Jatim Soekarwo, DPRD Jatim serta PTPN X, XI dan XII ke Jakarta terkait wacana penutupan pabrik gula. DPD melihat persoalan ini cukup serius karena bakal menimbulkan dampak sosial yang cukup besar di masyarakat.

Penegasan itu disampaikan anggota DPD RI Dapil Jatim, Ahmad Nawardi, yang juga Ketua HKTI Jatim, seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama PT PN X dan XI, di Surabaya, Kamis, (16/3).

Dikatakannya, di Jatim terdapat lebih dari 550 ribu pekerja disektor gula yang akan terdampak dengan wacana penutupan pabrik gula ini. Pemanggilan (gubernur, DPRD Jatim, dan PTPN) adalah untuk diajak bicara bersama dengan kementrian terkait.

Dampak sosial akibat penutupan PG tersebut cukup besar, di antaranya adalah pengangguran. Para petani, sopir hingga pekerja pabrik yang hidup disektor pergulaan harus dicarikan solusi jika wacana penutupan pabrik gula ini dilakukan.

Sebab dari data, dalam satu pabrik saja, ada sekitar 50 - 90 ribu pekerja yang terkait, jika ada 9 pabrik yang ditutup maka akan membuka kemiskinan baru di Jatim. Dampak sosial ini yang menjadi perhatian penuh DPD RI untuk mencarikan solusi bersama pemerintah daerah.

Meski demikian, Ketua HKTI Jatim ini bersikukuh sependapat dengan gubernur Jatim Soekarwo untuk tidak melakukan penutupan terhadap 9 pabrik gula (PG). Sebagaimana diketahui, 9 PG itu adalah, tiga PG di wilayah PTPN X, yakni Watoetoelis, Toelangan, dan Meritjaan dan enam PG di wilayah PTPN XI, yaitu Poerwodadie, Redjosarie, Kanigoro, Wringinanom, Olean, dan Pandjie.

Alasan penutupan ini, di antaranya  efisiensi PG yang akan ditutup itu sudah rendah dan kualitas produknya juga tidak bisa mengikuti kualitas internasional. "Saya dengar dari HKTI daerah, baru wacana penutupan saja, petani sudah tidak menanam tebu, mereka beralih ke tanaman lain. Dampaknya suplai tebu berkurang. Jadi ini juga harus dipikirkan PTPN," tegas Nawardi.

Sementara itu, Comersial Direktor PTPN X M Hanugroho mengatakan, wacana penutupan tidak bisa dilakukan serta merta, sebab PTPN sendiri sudah berhitung dengan melakukan penutupan mereka juga mengalami kerugian.

Menurutnya, penutupan PG tersebut pihaknya mengestimasi PTPN mengalami kerugian Rp 137 miliar dari investasi yang ada. Meski disisi lain jika PG tetap dioperasi juga tidak efisien. Untuk itu PTPN  menyanggupi  hadir di Jakarta dalam RDP yang bakal dilakukan DPD RI mendatang untuk membahas wacana penutupan tersebut. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait