Sebanyak 35 Ribu Santri Hadiri Porsadin Nasional di Pasuruan

Jatim Newsroom -  Sebanyak 35 ribu santri menghadiri Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) III tingkat Nasional di Lapangan Candra Wilwatikta Pandaan Kabupaten Pasuruan, Jumat (17/11) malam. Porsadin terselenggara hasil kerja sama Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Pusat, Kemenag dan Pemkab Pasuruan. 

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendis Kemenag, Ahmad Zayadi mengatakan, FKDT memiliki peran strategis. Secara horizontal, FKDT menyadarkan masyarakat akan peran dan fungsi Madrasah Diniyah Takmiliyah, terutama dalam membangun kesadaran keagamaan yang moderat dan pemenuhan terhadap kebutuhan pembelajaran pendidikan agama Islam yang secara formal diselenggarakan di sekolah.

“Secara vertikal, FKDT mampu menggerakkan para penyelenggara pendidikan, termasuk penentu kebijakan pendidikan, untuk menempatkan Madrasah Diniyah Takmiliyah pada tempat yang semestinya," tuturnya melalui rilis Kemenag. 

Selaku Pemerintah, Zayadi menyampaikan apresiasi kepada FKDT dan Pemerintah Daerah yang mendorong terbitnya Perda yang mengafirmasi Madin. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masa depan anak bangsa atas pemenuhan pendidikan agama dan keagamaan di kalangan siswa di sekolah. "Jika masyarakat berpengetahuan agama dengan baik, insya-Allah kehidupan sosial kita menjadi tenang. Karena nya, ini menjadi tanggung jawab kita semua. Hal ini, tertuang dalam PP No 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan," ujarnya.

Ia menilai, kontribusi Madin atas Islam moderat di Indonesia sangat besar. Porsadin dianggap penting dan strategis dalam membangun semangat kebersamaan merawat Islam Indonesia. "Porsadin diharapakan mampu menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan santri, baik secara fisik maupun mental spiritual. Semoga, mampu melahirkan santri yang tangguh di bidang olahraga, seni dan pengetahuan keislaman yang kuat, serta kecintaan yang tinggi kepada Tanah Air," ungkapnya.

Bupati Pasuruan, Muhammad Irsyad Yusuf mengatakan, Kabupaten Pasuruan mendukung penuh Madin, baik akademik maupun non akademik, termasuk kegiatan Porsadin. "Dalam mengawal Madin, Kabupaten Pasuruan menerbitkan Perda No 4 Tahun 2016 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Kami juga menerbitkan Perbub tentang wajib belajar Madin," terang Bupati.

Ia mengatakan, Perda dan Perbub merupakan kesepakatan seluruh kalangan di Pasuruan. Apalagi. di Pasuruan  ada lebih dari 400 pondok pesantren, 1551 Madin, ribuan TPQ dan Majelis Taklim. Agar terjadi sinergitas antara pendidikan formal dan non formal, maka Perda dan Perbub tersebut lahir, agar mampu melahirkan generasi kuat mental spiritual, kepedulian sosial tinggi dan cinta Indonesia.

Ketua DPP FKDT Lukman Hakim dalam sambutannya mengatakan, Madin yang biasa disebut sebagai Sekolah Sore / Sekolah Arab, mengalami perkembangan yang menggembirakan. "Saat ini tak kurang ada 84 ribu madin dengan 6 juta lebih santri, tersebar di seluruh Negeri. Dan selain pendidikan agama dan keagamaan, juga diajarkan olah raga fisik," terang Lukman. "Porsadin ini kali merupakan ajang yang kali ketiga. Sebelumnya diselenggarakan di TMII pada 2013, dan di Ponpes Ash-Siddiqiyah Kota Tangerang pada 2015," imbuhnya.

Porsadin III dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf dan diikuti 1.250 peserta dari 30 provinsi, 330 pelatih dan 330 official. Cabang yang dilombakan, yaitu: Tahfid, Cerdas Cermat, Pidato Bahasa Arab, Pidato Bahasa Indonesia, Murotal, MQK, Kaligrafi, Puisi, Atletik, Futsal dan Tenis Meja. (Luk)