Jumat, 26 April 2024

Satgas Pangan Anggap Kenaikan Harga Beras Masih Wajar

Diunggah pada : 17 Januari 2018 17:24:18 4
thumb

Jatim Newsroom - Pengawasan komoditi pangan terus dilakukan oleh Tim Satgas Pangan Jawa Timur. Salah satu komoditi yang menjadi fokus pengawasan yakni beras, karena terkait momentum kebijakan impor dari pemerintah. Menurut tim, kenaikan harga beras saat ini masih dalam batas wajar.

Dari hasil pengawasan Satgas Pangan Polda Jatim, saat ini masih belum menemukan adanya pelanggaran pada momen kenaikan harga beras, khususnya untuk jenis beras medium di pasaran di awal tahun 2018.

Bagian Penindakan Satgas Pangan Unit Tipiter Polda Jatim, Ipda Suparlan menjelaskan, berdasarkan pantauan di beberapa pasar, kenaikan harga beras masih dalam batas wajar, bahkan ia menilai di Jatim relatif aman. “Kami sampaikan, evaluasi dari Satgas Pangan, harga sementara masih normal. Berdasarkan evaluasi tersebut terdapat faktor turunnya angka panen di kalangan petani. Hal itu menyebabkan pasokan gabah sementara berkurang. Namun stok beras aman di Jatim,” jelas Suparlan.

Ia menjelaskan, sementara ini memang belum ada panen, sedang kepanikan warga yang terjadi bukan di wilayah Jawa Timur, melainkan di Jakarta. Sampai saat ini, polisi mengaku masih belum mendapatkan adanya pelanggaran yang dilakukan, baik oleh para pedagang, maupun tengkulak dalam mempermainkan harga beras di pasaran tersebut. “Harga-harga masih terjangkau, cuma kepanikan karena media. Belum ada ditemukan (pelanggaran),” lanjutnya. Satgas Pangan Polda Jatim pun siap melakukan penindakan, jika terdapat pelanggaran khususnya permainan harga bahan kebutuhan pokok di pasar.

Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya, Dendy R Sutrisno juga memastikan kenaikan harga beras di Kota Surabaya masih sangat wajar. Kenaikan yang terjadi belakangan ini hanya dipicu oleh keterlambatan pasokan terkait panen. “Hasil sidak di Pasar Wonokromo memastikan hanya ada keterlambatan pasokan karena sebagian ada yang panen dan sebagian lagi ada yang belum. Kami belum menemukan ada permainan harga di pasaran,” ungkapnya.

Untuk menghindari hal-hal seperti ini lagi, pihaknya menilai perlunya dibangun semacam pasar-pasar induk di basis-basis penghasil beras. Lembaga ini juga memandang perlunya perbaikan jalur pemasaran beras dari hulu hingga ke hilir.

Khusus di Pasar Wonokromo Surabaya, Perum Bulog Jatim memasok 3-4 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jumlah sebanyak itu selalu habis terserap dalam waktu 4 hari. Hingga saat ini, jumlah beras operasi pasar yang sudah diserap pasar Jatim sudah mencapai 17.600 ton dari target bulan ini yang sebanyak 31 ribu ton. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait