Jumat, 26 April 2024

Pengganti Batu Bara, Jepang Dan Korsel Tertarik Wood Pellets Asal Jatim

Diunggah pada : 13 September 2019 15:48:02 333

Jatim Newsroom  - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Timur, Aris Mukiyono menyebutkan, ada investor asal Jepang dan Korea Selatan yang tertarik menanamkan modalnya di sektor industri wood pellets.

Aris mengungkapkan, investasi ini nanti berada di Bojonegoro dan Probolinggo. Untuk Bojonegoro, perusahaan asal Jepang siap mengucurkan Rp 24 milliar. Sedangkan di Probolinggo, konsorsium perusahaan asal Jepang dan Korea Selatan menyiapkan Rp 75 milliar. 

"Jadi selama ini di Jepang dan Korea Selatan ini ternyata, industri listrik yang selama ini disuplai bahan baku batu bara sekarang menipis. Mereka melihat wood pellets bisa menggantikannya," ujar Aris di area East Java Investasi (EJI) di Grand City, Jumat (13/9)

Menurut Aris, perusahaan asal Jepang dan Korea Selatan tertarik setelah melakukan penelitian. Serbuk kayu trembesi dan sengon yang dipadatkan memiliki kualitas sama bagusnya dengan batu bara jika digunakan sebagai bahan baku industri listrik.  "Mereka pun mencari partnership di Indonesia. Mereka meminta perusahaan di Indonesia itu Maret 2020 sudah harus ekspor ke sana (Jepang dan Korea Selatan)," ungkap Aris. 

Wood pellets atau serbuk kayu yang dipadatkan ini memang memiliki nilai perdagangan yang cukup menjanjikan. Konsorsium asal Jepang dan Korea Selatan yang menanamkan modalnya ke Probolinggo disebut bisa menghasilkan omset sekitar Rp 180 milliar per tahun dari perdagangan wood pellets tersebut. Tentunya, ini menjadi peluang baru untuk investasi di Jawa Timur. "Investor ini sudah ketemu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), dan meyakinkan kebutuhannya sudah pasti (di Jepang dan Korea Selatan)," tuturnya. 

Selain investasi di bidang wood pellets, Aris mengatakan, perusahaan asal Jepang juga telah siap berinvestasi di sektor beton pra cetak. Modal sebesar Rp 21 milliar siap dikucurkan.  Total untuk realisasi awal 2020, mantan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim itu mengaku ada Rp 135 milliar siap dikucurkan. Semuanya akan memulai konstruksi pembangunan pabrik antara Februari hingga Maret tahun depan.  "Rp 135 miliar sudah pasti, saya berharap dalam perjalanan (even EJI) ini ada yang nyantol lagi. Di Blitar katanya sudah ada calon investor dari Singapura," pungkasnya. (Pca/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait