Kamis, 9 Mei 2024

Pemerintah Dorong Peningkatan Konsumsi Karet Alam Domestik

Diunggah pada : 24 September 2020 20:49:32 22

Jatim Newsroom – Pemerintah mendorong peningkatan konsumsi karet alam di dalam negeri. Ini sebagai upaya konkret memastikan kesejahteraan petani karet alam di tengah situasi pandemi Covid-19, sekaligus menjaga kestabilan pasar karet alam di tingkat global.
 
Hal tersebut disepakati Indonesia bersama Thailand dan Malaysia  yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) pada pertemuan virtual yang berlangsung 22--23 September 2020. 
 
Sebagai negara produsen karet alam terbesar kedua di dunia, Indonesia turut merasakan dampak pandemi Covid-19 di sektor karet alam. “Untuk itu, Indonesia bersama dua negara produsen karet alam lainnya berkolaborasi merumuskan upaya konkret  guna  memastikan petani karet tetap mendapatkan harga yang remuneratif di tengah situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini,” ujar Plh. Direktur Perundingan APEC dan  Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan, Antonius Yudi Triantor, Dalam rilisnya, Kamis (24/09/2020).
 
Yudi menjelaskan, pandemi Covid-19 mengakibatkan munculnya  beragam kebijakan, seperti pembatasan keluar-masuk barang,  penundaan pembelian karet, hingga karantina wilayah (lockdown). Untuk itu, Indonesia bersama Thailand dan Malaysia terus berkomitmen menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan karet  alam di pasar global, termasuk memastikan konsumsi karet alam  domestik yang signifikan agar pengurangan ekspor akibat pandemi  dapat digantikan dengan penggunaan karet di dalam negeri.
 
Penyerapan Karet Alam Domestik Guna meningkatkan konsumsi karet  di tiga negara, ITRC melalui Komite Demand Promotion Scheme (DPS) menyampaikan strategi, inovasi, dan program peningkatan penggunaan karet alam
 
Di dalam negeri, situasi pasar dunia yang kurang menguntungkan dengan adanya pandemi perlu disikapi lebih baik. Walaupun  terjadi penurunan produksi akibat pandemi, konsumsi dunia juga ikut menurun sehingga menyebabkan harga masih terus tertekan. 
 
“Kami akan terus berupaya memperjuangkan sektor karet alam demi  jutaan petani yang menggantungkan hidupnya pada komoditas ini.  Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi karet alam seperti penggunaan karet sebagai campuran  aspal, maupun produk barang jadi karet yang permintaannya meningkat akibat pandemi Covid-19 seperti sarung tangan karet dan karet perisai radiasi,” lanjut Yudi. 
 
Tidak hanya itu, saat ini ketiga negara bekerja sama dengan lembaga penelitian di masing-masing negara untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk berbasis karet alam lainnya. (ryo/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait