Jumat, 26 April 2024

Pademi Covid-19 Berdampak Inflasi di Jawa Cenderung Turun

Diunggah pada : 30 Juli 2020 18:51:03 14

Jatim Newsroom – Pandemi Covid-19 berdampak pada level infasi yang cenderung menurun di semua provinsi di Pulau Jawa.
 
Selama 5 tahun terakhir inflasi di Jawa dan semua provinsi di Jawa tercatat dalam rentang rasional. Hal ini seperti yang ditetapkan pemerintah berdasakan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.93/PMK.011/2014 tentang Sasaran Inflasi tahun 2016, 2017. Kemudian PMK nomor 1124 Tahun 2017 untuk tahun 2019-2021.
 
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja nyata dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). TPID ini ada sejak 2008 yang diperkuat melalui Kepres Tahun 2017 tentang TPID nasional dan peraturan Menko bidang perekonomian 2017 tentang mekanisme kerja dan tata kerja TPID Provinsi dan TPID kabupaten/kota .
 
Kepala Kantor Perwikilan Wilayah (KPw BI), Difi A Johansyah, sekaligus Koordinator TPID Wilayah se Jawa saat membuka Rakor TPID Wilayah Jawa secara Virtual, Kamis (30/07/2020) mengatakan, dengan keberhasilan dalam mengedalian inflasi level rendah dan stabil tidaklah lantas kemudian berbangga diri. 
 
Menurutnya, dekomposisi inflasi ini memperlihatkan bahwa tekanan inflasi tersebut mengikuti pola berulang setiap tahunnya dengan komoditas yang itu-itu saja. Seperti daging ayam ras, bawang merah cabe merah, cabe rawit dan telur ayam ras.
 
Sebagai informasi, ada beberapa pola inflasi, yakni inflasi inti, inflasi volatile food, dan inflasi interpracais. Pola inflasi inti merupakan komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakannya. Untuk inflasi volatile food disebabkan oleh beras, daging, cabe merah, bawang merah, telur ayam ras dan bawang putih. Sedangkan inflasi Enterprise adalah tekanan naiknya harga beras di akhir tahun hingga awal tahun berikutnya terkait dengan belum masa panen.
 
Rakor TPID Wilayah Jawa yang diprakarsai Bank Indonesia wilayah Jatim ini mengambil tema “Pengembangan Degitalisasi UMKM Pangan dalam Upaya Pengendalian Inflasi”  secara virtual diikuti oleh aisten ekbang se Provinsi di Jawa, Bank Indonesia pusat.(ryo/s)   

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait