Jumat, 3 Mei 2024

Kopi Excelsa, Primadona Desa Carangwulung Wonosalam

Diunggah pada : 27 Mei 2021 19:33:34 2468

Jatim Newsroom - Desa Carangwulung Wonosalam adalah salah satu desa yang menghasilkan kopi terbaik di Kabupaten Jombang. Terutamanya adalah kopi jenis Ekcelsa beberapa waktu lalu menjadi kopi terbaik nomor 2 di Jawa Timur.
 
Oleh karenanya, kini petani kopi di Desa Carangwulung semakin maju dengan mengolah sendiri menjadi produk yang siap bersaing di kancah nasional.
 
Terbukti, ada banyak UMKM yang mulai membuat brand kopi khas Wonosalam, Jombang yang berawal dari desa Carangwulung.
 
Ketua Kelompok Petani Kopi Wojo, UPH Kopi Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Jombang, Yayak,  mengungkapkan, Kopi excelsa dikenal sejak masa kolonial Belanda, tepatnya sekitar tahun 1800 telah membangun kebun – kebun kopi di dataran tinggi Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.
 
"Banyak varietas kopi yang dihasilkan petani di antaranya kopi robusta, arabika, dan exelsa. Konon kabarnya, kopi exelsa ini memiliki citarasa yang tinggi, bentuknya seksi dan unik,"tutur Yayak, Kamis, (27/05/2021).
 
Rasa kopi ini selain memiliki rasa pahit yang dominan, juga ada rasa manis, masam, dan sepat. Namun rasa gurihnya tak ketinggalan dengan kopi yang lain, rasanya sulit didapatkan dari kopi jenis lain, apalagi kopi pabrikan.
 
Kopi Excelsa atau yang biasa disebut Asisa ini merupakan varietas kopi yang paling banyak tumbuh di kawasan sekitar lereng gunung Anjasmoro dengan ketinggian areal tanam rata-rata 600-1000 mdpl dan harga ditingkat petani berkisar Rp.60 ribu per kilogram.
 
Saat ini untuk Robusta Great 1 harganya Rp. 40 rb per kilogram . Arabika great 1 Rp. 85 rb per kilogram , sedangkan Ekselsa great 1 bisa sampai Rp. 65 rb kilogram," ujarnya.
 
Ia mengungkapkan, saat ini ada 25 petani dengan total lahan kopi mencapai 30 hektare. "Setahun Kita bisa hasilkan 15 ton kopi. Jumlah ini mengalami peningkatan signifikan setelah Kami mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia. Bantuan ini rata-rata berupa mesin atau alat. Diantaranya alat tes kadar air, alat jemur kopi, "jelasnya.
 
Menruutnya, pandemi Covid 19 mengakibatkan penurunan permintaan kopi hingga 50%. "Tapi Kita masih bisa mensuplai biji kopi ke sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Kediri sebanyak 300 kilogram, Malang 200 kilogram dan Sidoarjo sebanyak 500 kilogram," ungkapnya.(ryo/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait