Kamis, 9 Mei 2024

Konsumsi Beras Masyarakat Jatim 88 Kg Per Kapita Per Tahun

Diunggah pada : 28 Juni 2016 18:32:25 128

Jatim Newsroom – Sebagai lumbung pangan nasional, Jawa Timur telah mencapai surplus beras dan jagung. Namun komoditi kedelai masih mengalami minus sehingga dipenuhi dari impor. Kendati menjadi lumbung pangan, konsumsi beras masyarakat Jatim kini terus mengalami penurunan mencapai 88 kg per kapita per tahun.“Konsumsi beras nasional masih 114 kg per kapita per tahun. Konsumsi beras di Jatim sendiri sebesar 91,26 kg per kapita per tahun, bahkan ada kecenderungan turun menjadi 88 kg per kapita per tahun. Ini berarti diversifikasi pangan berhasil,” kata Gubernur Jatim, Soekarwo.Menurutnya, dengan konsumsi beras yang menurun, maka surplus beras Jatim semakin besar. “Surplus beras kita kirim ke provinsi lain yang membutuhkan. Ketersediaan beras di Jatim sebesar 8,485 juta ton, dengan kebutuhan beras sebesar 3,545 juta ton, sehingga surplus 4,94 juta ton. Surplus ini mampu mencukupi kebutuhan penduduk Indonesia sebanyak 43,3 juta jiwa,” ungkapnya.Sementara produksi jagung di Jatim sebanyak 6,038 juta ton dengan rincian, untuk konsumsi 171.706 ton dan pakan ternak 2,462 juta ton sehingga surplus 3,403 juta ton. Untuk produksi kedelai di Jatim sebanyak 350.066 ton, dan konsumsi 397.022 ton, sehingga defisit 46.956 ton.“Untuk kedelai kami memang defisit, tapi 39 persen produk kedelai nasional berasal dari Jatim, jadi secara keseluruhan kondisi pangan kita bagus. Kedelai kita minus karena warga Jatim banyak yang mengkonsumsi kedelai. Orang Jawa Timur khususnya di Surabaya ini makannya gak lengkap kalau gak ada iwak (lauk) tahu dan iwak (lauk) tempe,” kata Soekarwo.Untuk bisa memenuhi swasemada kedelai, Pemprov Jatim akan mengarahkan sentra produksi di wilayah pantai utara, yakni Ngawi, Tuban, Lamongan, Bojonegro, dan Gresik. Namun sebelum itu dilakukan, pihaknya akan mengeruk terlebih dahulu Plangwot Sedayu lawas hingga mencapai 1.400 meter kubik per detik. “Kalau Bengawan Solo tidak banjir, produksi kedelai Jatim bisa mencapai 480 ribu ton. Kalau sekarang minus, nanti bisa kelebihan sampai 60 ribu ton,” ujarnya.Untuk komoditi lain, Jatim surplus daging sapi dan bahkan bisa memasok 22 persen kebutuhan nasional. Untuk konsumsi telur ayam secara nasional, kata Pakde Karwo, Jatim juga memberikan kontribusi mencapai 25 persen. Sedangkan produksi susu Jatim mencapai 53 persen dari produksi nasional. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait