Jatim Newsroom- Komisi E DPRD Jawa Timur meminta agar bidang kebudayaan ke depan sebaiknya digabung dengan Dinas Pendidikan. Sebab, penggabungan bidang kebudayaan dengan pariwisata selama ini dinilai tidak maksimal.
Fakta tersebut dijumpai komisi bidang Kesra DPRD Jatim ketika melakukan kunjungan kerja ke beberapa UPT Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim yang menangani museum. “Kami barusan kunjungan ke Museum Mpu Tantular di Sidoarjo. Masukan yang kami terima adalah target PAD dan supporting dana tak sebanding sehingga sulit direalisasikan,” kata Artono wakil ketua Komisi E DPRD Jatim, Selasa (23/2/2021).
Politisi asal Fraksi PKS ini, mengakui sarana dan prasarana yang ada di Museum Mpu Tantular masih kurang. Seperti, fasilitas parkir, tempat peristirahatan pengunjung hingga toilet. Padahal, museum itu banyak dikunjungi masyarakat khususnya para generasi muda yang ingin tahu soal kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia.
“Ada 15 ribu koleksi yang tak memiliki tempat (gedung). Saya kira ini perlu mendapat perhatian yang serius karena koleksi benda bersejarah itu kalau dibiarkan bisa cepat rusak,” tegas Artono politisi asal Dapil Jember – Lumajang ini.
Dalam rangka optimalisasi fungsi museum, Komisi E menyarankan supaya bidang kebudayaan ini sebaiknya dimasukkan dalam Dinas Pendidikan sehingga selaras dengan fungsi kebudayaan sebagai edukasi bagi anak-anak didik mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
“Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan penelitian-penelitian yang dilakukan di Museum. Bahkan banyak mahasiswa luar negeri juga melakukan penelitian tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia sehingga ketika kebudayaan ini masuk bagian Dinas Pendidikan tentu sangat singkron sekali sebagai fungsi pendidikan dalam bidang kebudayaan,” pungkas Artono. (pca)
|
Tidak ada berita terkait