Sabtu, 27 April 2024

KEMENAG: LIMA ALASAN PEMERINTAH TETAPKAN HARI SANTRI NASIONAL

Diunggah pada : 20 Oktober 2015 17:52:05 135

Jatim Newsroom- Hari Santri Nasional (HSN) yang segera dideklarasikan sebagai salah satu hari bersejarah diharapkan menjadi titik tolak upaya mengarusutamakan santri ke tengah peradaban umat Islam Indonesia. Kementerian Agama melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Kamaruddin Amin menyebut ada lima alasan utama pemerintah menetapkan Hari Santri Nasional (HSN).

Pertama, menurutnya HSN sebagai pemaknaan sejarah Indonesia yang genuine dan authentic yang tidak terpisahkan dari episteme bangsa. Indonesia tidak hanya dibangun dengan senjata, darah dan air mata, tetapi berdiri karena keikhlasan dan perjuangan para santri religius yang berdarah merah putih.

“Tokoh nasional sejatinya merupakan kalangan santri, seperti Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama), Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A Hassan (Persis), Ahmad Soorkati (Al-Irsyad), Mas Abd Rahman (Matlaul Anwar) dan lainnya,” kata Amin, Selasa (20/10).

Secara sosio politik, Amin menerangkan menjadi alasan kedua yang mengonfirmasi kekuatan relasi Islam dan negara. Indonesia dapat menjadi model dunia tentang hubungan Islam dan negara. Ketiga, meneguhkan persatuan umat Islam yang telah terafiliasi dan menyejarah dalam ormas islam dan parpol yang berbeda, perbedaan melebur dalam kesantrian yang sama.

Keempat, menurutnya mainstreaming santri yang berpotensi termarjinalkan oleh derasnya arus globalisasi“Penetapan hari santri tentu tidak hanya bersifat simbolik formalistik, tetapi dalam bentuk afirmasi realistis terhadap komunitas santri,” imbuhnya.

Alasan terakhir yakni menegaskan distingsi Indonesia yang relijius demokratis atau upaya merawat dan mempertahakan religiusitas Indonesia yang demokratis di tengah kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cendrung ekstrim radikal. “Islam Indonesia kontemporer yang demokratis, progresif, moderat, toleran, inklusif, apresiatif terhadap diversitas budaya dan agama tidak bisa dilepaskan dari kontribusi fundamental para santri,”terangnya

Melalui penetapan HSN, pihaknya berharap terjadi sinergi antara pemerintah dan santri untuk mendorong komunitas santri ke poros peradaban Indonesia. Santri tidak hanya sebagai penonton, cemburu dalam dialektika sosial budaya ekonomi politik Indonesia. Pesantren sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan tafaqquh fiddin terus kiranya berkontribusi dan mencetak ulama, agaen perubahan yang menjadi garda terdepan dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih dari itu, pesantren kiranya dapat berperan lebih besar dalam mempromosikan gerakan anti narkoba, gerakan anti radikalisme, gerakan santri amar makruf nahi munkar, hingga pada santri yang melek dunia perbankan, melek sain dan teknologi.

Seperti diketahui, secara seromonial peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober, Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf melepas Kirab Resolusi Jihad dari Tugu Pahlawan Surabaya bersama Ketua Umum PBNU, Ketua DPRD Jatim, dan para kiai, Minggu (18/10).

Kirab yang membawa Pataka Bendera Merah Putih dan bendera/panji-panji NU ini secara estafet akan singgah di 30 Cabang NU di Indonesia sesuai rute mulai Surabaya menuju  Tugu Proklamasi di Jakarta melalui jalur pantura. Sesampainya di Jakarta, para santri akan disambut oleh Presiden Jokowi

Di Jakarta, peserta Kirab Hari Santri Nasional (KHSN)akan disambut Presiden Joko Widodo yang sekaligus akan menandai tanggal 22 Oktober 2015 sebagai Hari Santri Nasional akan yang diperingati secara nasional setiap tahun. (luk)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait