Sabtu, 27 April 2024

Kakanwil Kemenkumham Jatim Minta Stafnya ‘Tancap Gas’ Usai Libur Lebaran

Diunggah pada : 21 Juni 2018 19:30:57 1

Jatim Newsroom - Usai libur panjang pada momen hari raya Idul Fitri, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati langsung tancap gas. Ia meminta seluruh pegawai langsung kembali bekerja, mengingat evaluasi semester pertama 2018 segera dilaksanakan.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa hari libur yang ditetapkan pemerintah dalam rangka hari raya Idul Fitri tahun ini lebih panjang daripada tahun lalu. Salah satu tujuannya adalah untuk memberikan waktu yang lebih banyak kepada pegawai untuk berkumpul bersama keluarganya. Terutama yang harus mudik ke kampung halamannya,” ujar Susy, Kamis (21/6).

Karena waktu yang panjang itu, Kakanwil merasa waktu yang diberikan sudah sangat cukup. Untuk itu, Kakanwil merasa tidak ada lagi alasan untuk menambah waktu libur. “Hari ini, saya akan memastikan bahwa seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jatim sudah mulai bekerja,” tegasnya.

Bagi yang tidak masuk tanpa keterangan yang jelas atau bolos, harus bersiap menerima sanksi berat. Sesuai dengan aturan yang berlaku serta surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Republik Indonesia yang dikeluarkan 7 Juni 2018 lalu. “Saya berharap, kita bisa langsung bekerja secara optimal sejak hari pertama ini,” Kakanwil kembali menegaskan.

Karena sudah banyak target yang menanti di depan. Paling dekat adalah Evaluasi Kinerja Semester I/2018 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 4 Juli 2018. Meski capaian Kanwil Kemenkumham Jatim sudah tergolong bagus, namun Kakanwil mewanti-wanti agar pegawai tidak terlena dengan hasil tersebut. ”Justru kita harus menyelesaikan catatan-catatan dan membuat kinerja kita menjadi sempurna,” pesannya.

Dalam momen Idul Fitri itu juga dimanfaatkannya bersama seluruh pejabat dan pegawai Kanwil Kemenkumham Jatim untuk saling memaafkan kesalahan masing-masing. Usai apel, Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati memimpin pejabat tinggi pratama dan para kepala UPT Korwil Surabaya untuk membentuk barisan. Hal tersebut disambut oleh pejabat struktural yang berbaris di sebelah utara. Seluruh pegawai lalu mengular, menunggu giliran saling berjabat tangan.Rasa suka cita menaungi mayoritas pegawai.

Sambil berjabat tangan, mereka juga melemparkan canda. Kegiatan yang dilakukan secara rutin tiap tahun itu pun terasa gayeng. Namun, ada juga yang merasa terharu dan menitikkan air mata bahagia.

Kakanwil mengungkapkan, meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat dapat dilakukan kapan saja di luar bulan Syawal. Akan tetapi tidak melebihi kemantapan dan keagungan jika dibandingkan dengan bermaaf-maafan pada bulan Syawal. Alasannya karena ada momen Idul Fitri. “Hal ini disebabkan pengaruh kesucian jiwa, sehingga baik permintaan ataupun pemberian maaf benar-benar keluar dari hati yang bersih. Itulah syarat dikabulkannya permintaan maaf di sisi Allah,” imbuhnya.

Susy melanjutkan, dalam melaksanakan halal Bihalal, akan nampaklah ciri-ciri khasnya yaitu dengan berjabat tangan. Uluran tangan seseorang dalam saling berjabat tangan merupakan suatu bukti kehendak untuk lebih membersihkan diri dari noda dan kesalahan. Sekaligus merupakan bukti eratnya rasa persatuan dan persaudaraan antar sesama.“Untuk itulah agar terhapus segala noda dan dosa serta sebagai penyempurnyaan pelaksanaan ibadah puasa kita, hendaklah dalam Hari Raya Idul Fitri ini kita gunakan kesempatan ini untuk meminta dan memberi maaf,” tandasnya. (afr/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait