Senin, 6 Mei 2024

Industri Kecil Menengah Serap 78 Persen Tenaga Kerja di Jatim

Diunggah pada : 11 Mei 2018 6:49:55 119

Jatim Newsroom – Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM )  mampu menyerap 78 persen tenaga kerja di Jawa Timur. Struktur IKM/UMKM cukup ideal karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar di Jawa Timur.
 
            Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat Membuka Pameran Batik Bordir & Asesoris Fair ke 13 Tahun 2018 di Grend City Surabaya, Rabu (9/5) sore mengatakan, besarnya IKM/UMKM di Jawa Timur tersebut pada 2017 bisa memberikan kontribusi 54,98 persen atau Rp 1.110 triliun dari Rp 2.019 triliun Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Jawa Timur.
 
            Dengan besarnya basis IKM  menjadikan Jawa Timur merupakan salah satu raksasa perekonomian nasional. Di dalam IKM terdapat industri kerajinan batik, bordir, asesoris, dan tenun yqang saat ini sedang mengadakan pameran.
 
            Menurut Gubernur pada 2009 sejak pertama kali Soekarwo menjabat Gubernur Jawa Timur kontribusi industri IKM sebesar 33,90 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Kemudian meloncat secara siknifikan menjadi 54,98 persen pada 2017. Hal tersebut membuktukan IKM menjadi tulang punggung perekonomian di Jawa Timur. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur juga dibarengi dengan naiknya pendapatan masyarakat.
 
            Oleh sebab itu Pemprov Jawa Timur mengajak para asosiasi di bidang batik, bordir, asesoris dan tenun untuk terus bisa berkembang tetapi tidak meninggalkan basis kultural masing – masing daerah. “Sehingga motif batik itu tidak sekedar bagus tetapi memiliki makna dan pesan di setiap goresan motif batik,” Tuturnya.
 
            Oleh sebab itu batik yang bagus adalah batik yang memiliki pesan kultural yang menandai ciri khas setiap asal daerah kerajinan batik. “Itulah yang menjadi menarik batik itu harus mempunyai ciri khas pesan dari daerah asalnya,” ujar Gubernur. Batik akan menjadi indah karena pembatik bisa mengekspresikan karya seni yang indah tetapi tetap mempunyai nila – nilai kultural.
 
            Kemudian kerajinan bordir di Jawa Timur cukup berkembang khususnya di daerah Pandaan, kabupaten Pasuruan. Produk kerajinan bordir di wilayah pandaan ini kualitasnya tidak kalah dengan produk Belgia tetapi dengan Indonesia. Sayangnya yang masih menjadi kendala adalah jika pengrajin bordir mendapat pesanan dalam jumlah besar daru eksportir belum bisa memenuhinya.
 
            Kemudian dalam arahannya gubernur mengakatakan bahwa perdangan provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain di Indonesia pada tahun 2016 sebesar Rp 1006 triliun, dan mengalami surplus sebesar Rp 100,56 triliun. selanjutnya pada tahun 2017 meningkat menjadi surplus Rp 164 triliun dan di prediksi perdagangan antar provinsi tahun 2018 Jawa Timur sebesar Rp 180 triliun.(ryo/upn/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait