Jumat, 26 April 2024

Hari Ketiga, Belum Ada Keluarga Akui 13 Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri

Diunggah pada : 16 Mei 2018 18:27:24 11

Jatim Newsroom - Hingga memasuki hari ketiga pasca ledakan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, hingga kini belum ada pihak keluarga yang melapor dan mengakui 13 jenazah pelaku. Belasan jenazah yang sebagian sudah tidak dalam kondisi utuh itu hingga kini masih berada di Ruang Jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim.

"Hingga hari ketiga, belum ada keluarga atau saudara yang mau mengakui jenazah yang bersangkutan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (16/5) sore.

Padahal lanjut Barung, pihaknya telah menghubungi keluarga atau saudara jenazah tersebut. Salah satunya paman dari anak berinisial AIS (8), anak perempuan terduga teroris bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya yang selamat peristiwa ledakan, Senin (14/5) pukul 08.50 WIB.

"Paman AIS ini sudah datang ke RS Bhayangkara, bahkan pamannya mengakui kalau AIS ini ponakannya. Tapi paman AIS tidak mau mengakui kalau orang tuas AIS adalah saudaranya. Sehingga, kita tidak mungkin memaksakan untuk tes DNA dong," kata Barung.

Karena itu, Barung meminta kepada keluarga atau saudara terduga teroris bernama Dita Oepriyanto, Anton Ferdiantono, dan Tri Murtiono, segera datang ke RS Bhayangkara untuk mencocokkan data skunder dengan jenazah. Setelah ada kecocokan, maka jenazah bisa diambil untuk kemudian dimakamkan.

"Ini merupakan pengumuman terakhir sebelum langkah selanjutnya, apakah akan dikuburkan atau bagaimana," katanya. Polda Jatim, lanjut Barung, memberi batas waktu hingga tujuh hari kedepan terhitung sejak Senin, agar keluarga atau saudara terduga teroris untuk segera datang ke RS Bhayangkara.

"Jika sampai waktu yang telah ditentukan belum ada keluarga yang mengambil jenazah, maka nanti kita akan serahkan ke pemerintah setempat apakah akan dimakamkan oleh pemeritah atau seperti apa," katanya. (afr/s)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait