Sabtu, 27 April 2024

Gubernur Panen Padi Ratun R 5 di Puspa Agro

Diunggah pada : 17 Juni 2019 15:28:04 9

Jatim Newsroom – Gubernur Jawa Timur Khofifiah Indar Parawansa didampingi Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah memanen hasil uji coba padi Ratun dengan teknologi Revolusi ke 5 (R 5) di lahan persawahan kawasan pasar Induk Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, Senin (17/6).  Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk mendukung upaya swasembada pangan  di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah dalam sambutan pembukaan panen padi Ratun R 5 di Puspa Agro, jemundo Sidoarjo mengatakan, inovasi-inovasi penanaman padi dan sektor lainnya yang sedang, sudah dan terus dilakukan dan dibangun semangat motivasi, inovasi dan kreatifitasnya seperti khususnya di kabupaten Sidoarjo.

Kabupaten Sidoarjo merupakan penyangga Surabaya, harus mempunyai banyak hal, tidak hanya sebagai penyangga pemukiman, kesehatan, pendidikan tetapi juga penyangga pangan. Sidoarjo diperkirakan daerah pertaniannya dari 12 ribu hektare saat ini diperkirakan pada tahun 2028 nanti hanya tinggal 7 ribu hektare. “Artinya yang 5 ribu hektare terkonfersi menjadi area industri bisa terjawab dengan pengembangan program ini,” ujarnya.

Kemudian Gubernur Jawa Timur dalam arahannya lain mengatakan, secara nasional Jawa Timur diharapkan sebagai daerah penyangga pangan di Indonesia, maka harus dilakukan intensifikasi. Intersifikasi ini Jawa Timur terus menerus harus meningkatkan riset development. Oleh sebab itu pemerintah Jawa Timur mengucapkan terimakasih kepada Koos Kuntjahjo dari Fakultas Hukum Unair yang sudah berinisiasi menemukan teknologi padi Ratun R.5.

Penemuan padi Ratun R 5 diharapkan bisa terus dikembangkan di Jawa Timur. Oleh sebab itu pada acara ini para Kepala Bakorwil di Jawa Timur diundang untuk hadir agar bisa menginisiasi hal yang sama di Bakorwil masing-masing. Kerena menurut informasi dari masyarakat sawahnya Pemprov Jawa Timur banyak ada dimana-nama, yang ditakutkan Dinas Pertanian tidak mampu mengelolanya.

Maka, dengan inisisiasi yang dilakukan di Jemundo ini segera dikembangkan. Karena kemungkinan satu tahun lagi paling jelek padi ratun R 5 minimal bisa panen tiga sampai lima kali setahun. Kemudian baru Bakorwil melakukan budidaya tanaman padi ratun R 5 dengan mengajak para Gapoktan dan bupati/walikota terdekat untuk dajak menanamnya diharapkan bisa menjadi penguat penyesejahterakan para buruh tani.

Kehadirannya pada acara ini, karena Gubernur mempunyai PR menurunkan kemiskinan pedesaan yang menurut data BPS Jawa Timur masih 15,2 %. “Para peserta yang hadir pada acara ini diharapkan tidak bosan bosan mendengarkan programnya menurunkan angka kemiskinan pedesaan,” ungkapnya.

Selain diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan pedesaan, program R 5 ini juga diharapkan bisa menjawab kejenuhan lahan yang saat ini sudah diambang batas. Memlalui program ini juga bisa mengurangi penggunaan pupuk orea dan NPK sampai dengan 50 %. “Oleh sebab itu program ini akan menjadi bagian komitmen kita menjaga daya dukung alam, ini luar biasa sebab juga bisa membantu ikosistem kita karena daya dukung alam akan lebih berketahanan,” tuturnya.

Kemudian, untuk program penanaman berbagai sayuran dengan polybag diharapkan bisa membantu mengurangi kemiskinan perkotaan yang saat ini datanya mencapai 6,7 %. Menurunkan angka kemiskiskinan perkotaan tersebut memerlukan perjuangan dan ekstiar yang luar biasa karena kemiskinan tersebut sudah jauh dibawah dua digit. “Ini karena kemiskinannya sudah parah dan dalam, bisa diatasi dengan program penanaman berbagai sayuran melalui polybag” tuturnya. (ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait