Sabtu, 27 April 2024

Gubernur : Jatim Paling Siap Pembangunan Sektor Industri

Diunggah pada : 9 Maret 2017 14:24:54 15

Jatim Newsroom -Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan sampai saat ini Jatim merupakan salah satu provinsi yang paling siap dalam pembangunan sektor industri.

"Dengan berinvestasi di Jatim, maka industri tidak akan rugi, karena biaya produksi lebih murah dibanding provinsi lain," terang Soekarwo usai  mendampingi Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto  meresmikan Fasilitas Produk Preform dan Mega Distribution Centre (Mega DC) Pandaan Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI),  di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/3).

Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim, mengungkapkan izin prinsip yang belum terealisasi sejak 2011 hingga 2016 mencapai Rp 235 triliun. "Dari jumlah itu, kami menargetkan Rp100 triliun harus terealisasi," imbuhnya.

Dari investasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang sebelumnya sebesar 24% Pakde optimis bisa ditingkatkan menjadi 35%-40%. "Yang paling besar adalah Penanaman Modal Dalam Negeri non fisik tahun lalu yang mencapai Rp155 triliun," katanya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, mengatakan selama 2016, sumbangan nilai Ekspor produk makanan, minuman, dan minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 26,39 Miliar Dollar US.

"Pada 2016 sektor ekspor produk makanan, minuman, dan kelapa sawit meningkatkan dibanding sebelumnya yang hanya mencapai 9,65 Miliar Dollar US," kata Airlangga Hartarto.

Dikatakan Airlangga, dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor industri punya peran penting antara lain membentuk Produk Domestik Bruto (PDB), penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan pembagunan. "Sektor industri makanan dan minuman merupakan yang terbesar dibanding sektor lain, yaitu mencapai 37,42%," ungkapnya.

Seperti pada triwulan IV 2016 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,46% di atas pertumbuhan industri pengolahan non migas sebesar 4,42%. "Melihat perkembangannya bisa dipastikan jika industri ini punya prospek yang cerah untuk dikembangkan,"tuturnya.

Meski terus mengalami keberhasilan dalam perkembangannya, Airlangga tetap mengingatkan, bahwa dunia usaha hendikraf terus melakukan peningkatan mutu, peningkatan produktivitas, dan efisiensi diseluruh rangkaian proses produksi.

Karena itulah, Kementerian Perindustrian juga turut berkomitmen dalam menyiapkan tenaga kerja yang andal, melalui penyusunan Skandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan, serta program pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis kompetensi yang link and match dengan industri. Sehingga diharapkan tenaga kerja di industri Indonesia merupakan tenaga kerja profesional.(hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait