Senin, 13 Mei 2024

Gubernur : Amithya Institute Diharapkan Bisa Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Diunggah pada : 9 Maret 2020 19:09:43 102

Jatim Newsroom - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut positif berdirinya Institute Amithya di Surabaya. Kehadiran lembaga pendidikan baru ini diharapkan menjadi angin dan harapan baru bagi seluruh masyarakat Jatim yaitu dapat menciptakan lapangan baru bagi siswa lulusan SMK perhotelan dan pariwisata di Jatim.

“Mudah-mudahan inisiasi ini bisa memberikan manfaat besar bagi seluruh ikhtiar kita untuk menciptakan lapangan kerja, membuka lapangan kerja dan memberikan harapan baru bagi anak-anak negeri ini,” harap Gubernur Jatim, Khofifah di sela launching Amithya institute di Surabaya, Senin (9/3).

Menurutnya, kehadiran Amithya institute ini sangat strategis dan upaya menjawab apa yang sering didiskusikan, direncanakan dan diprogramkan baik oleh Pemerintah Pusat dan provinsi Jatim. Harapannya, janganlah yang lulusan SMK dalam strata grafik menjadi pengangguran tertinggi, yang kedua SMA.

“Banyak yang minta peraturan dunia pendidikan kita direvisi. Artinya 70 persen SMK dan 30 persen SMA, meski sekarang SMKnya belum 70 persen. Berarti kita sudah melihat bahwa pengangguran di Jatim tertinggi justru lulusan SMK. Berarti ada sesuatu yang harus dibenahi dalam kurikulumnya,” ungkapnya.

Dijelaskan, ada posisi yang misalnya oleh Amithya institute 70-30. Untuk 30 teori dan 70 di lapangan. Hal-hal yang bisa memberikan experiences bagi seluruh siswa, akan menjadi bagian penting ketika mereka akan terjun ke lapangan. Ini seiring dengan berbagai upaya yang dikatakan oleh Presiden cipta kerja-cipta kerja.“Dulu cipta lapangan kerja. Oleh karena itu, apa yang diinisiasi oleh Amitya institute, saya rasa akan menjadi bagian yang bisa menjawab dari apa yang hari ini menjadi program prioritas pemerintah pusat maupun Jatim,” ujarnya.

Khofifah mengaku sedang mengkomunikasikan dengan kemendiknas, kalau SMK plus satu tahun berarti empat tahun. Empat tahun ini kira-kira menjadi apa, ditambah kurikulum apa dan seterusnya.

“Bisa nggak di SMK wisata, kemudian diberikan ruang magang, sertifikasi setara D1. Kita sudah mengkomunikasikan dengan beberapa lembaga supaya mereka selesai dengan empat tahun, tapi mereka punya pengalaman lapangan lebih banyak dan tersertiifikasi dengan ijasah D1,” paparnya.

Sementara itu CEO Amithya institute, Rucita Permatasari mengatakan, hingga sekarang sudah sekitar 25-30 orang yang sudah mendaftar di Amithya Institut. Dalam sekali pembukaan, pihaknya membuka pendaftaran sebanyak 100 siswa SKM dan SMA. Sedangkan dalam satu tahun, dibuka pendaftaran empat kali. “Lokasi sementara di Grand Darmo Hotel, karena langsung praktek,”tegasnya.

Dalam setahun pendidikan, menurutnya, ada program pertukaran pelajar terkait 70-30 di seluruh Amithya Hotel . Kebetulan Amitya sekarang ini menjadi kerja sama dengan negara Jepang dan Malaysia. Untuk itu, kita mengajarkan mereka bisa berbahasa Inggris dan e commerce, karena itu dibutuhkan sekali untuk dunia pariwisata.

“Yang membedakan adalah kita berbasis e commerce. Kalau lembaga pendidikan yang lain e commercenya kurang lengkap, tapi Amitya Institut lebih lengkap, karena kita bersertifikat dan didukung oleh software satu-satunya di dunia,”pungkasnya. (pca/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait