Jumat, 26 April 2024

Apokat Probolinggo Tembus Pasar Dunia

Diunggah pada : 20 Juni 2019 21:14:36 856

Jatim Newsroom - Buah Apukat yang kaya gizi asal Kabupaten Probolinggo go internasional atau tembus pasar dunia negara-negara Eropa dan Asia Timur Jepang.

“Menurut data dari Kabupaten Probolinggo pada tahun 2018 hingga saat ini tanaman apukat sebanyak 262.395 pohon dengan total produksi sebesar 211.207 kuintal dan produktivitas 80,49 kg per pohon,” kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Yulis Setyaningsih, kepada media, Kamis (20/6)

Dijelaskannya bahwa sentra utama alpukat Kabupaten Probolinggo berada di Desa Ranu Gedang, Kecamatan Tiris, dengan berbagai keunggulan dan agroklimat yang sesuai untuk pertumbuhan buah alpukat.

Salah satu kelompok tani Joko Tarup III yang telah membudidayakan alpukat dari tahun ke tahun. Didaerah Probolinggo terdapat tiga varietas unggul yaitu Mentera, Rengganis dan Mentega. Tiap varietas memiliki ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan.

Varietas Mentera (mentega merah) memiliki ciri-ciri kulit yang berwarna kemerahan jika matang pohon (tua) dan memiliki rasa yang manis agak kesat. Daging buah tebal dengan biji yang kecil dan kulit mudah terkelupas sehingga memudahkan pengupasan jika dimakan langsung. Kelemahan Mentera adalah tidak tahan lama atau kurang dari 2 minggu untuk kematangan 80 %.

Kemudian varietas Rengganis memiliki ciri-ciri warna kulit hijau kekuningan dan bentuk yang mancung. Daging buahnya tebal dan rasanya manis. Tingkat ukuran buah seragam (400 – 600 gram) dan tahan lama atau sampai 2 minggu untuk kematangan 80 %. Kelemahan Rengganis adalah agak berair dan pengupasan kulit tidak semudah Mentera.

“Sementara itu untuk varitas Mentega memiliki ciri-ciri kulit akan berwarna kuning jika tua, mempunyai rasa yang kesat (punel) namun tidak terlalu manis. Alpukat mentega merupakan satu-satunya alpukat yang belum dilepas, namun kualitasnya tidak kalah dari alpukat yang lain,” ujar  Yulis.

Bendahara Kelompok Tani Joko Tarup III Puji  menyebutkan, bahwa tanaman alpukat sudah dikembangkan sejak lama, bahkan saat ini terdapat pohon alpukat yang sudah berumur 25 tahun.

Produktivitasnya dapat mencapai 3 – 5 kuintal per pohon. Pemasaran ditujukan untuk pasar luar kota meliputi Jakarta dan Surabaya serta pasar lokal, dengan harga jual untuk kualitas super (1 kg berisi 2-3 buah alpukat) Rp 13 – 16 ribu, kualitas standar (1 kg berisi 4 buah alpukat) Rp 10 ribu dan kualitas lokal (1 kg berisi 5 buah) dijual dengan harga Rp 5 ribu.

Selain dipasarkan di tingkat lokal, apokat Probolinggo Saat ini sudah banyak diminta dari negara-negara lain seperti Singapura, Hongkong, Korea, China dan negara-negara Timur Tengah serta Eropa Jepang. Bahkan saat ini pasar Jepang memerlukan pasokan alpukat segar dari Indonesia sebesar 5 kontainer per minggu. (ryo/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait