ENAM PEJABAT NEGARA KENAKAN BREVET KEHORMATAN "HIU KENCANA"

TNI Angkatan Laut (AL), memberikan Brevet Hiu Kencana kepada enam pejabat negara sebagai warga kehormatan Kapal Selam. Penyematan dilaksanakan di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang berlayar dan menyelam pada kedalaman 25 meter di perairan Selat Madura kawasan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Sabtu (18/10) Oleh Kepala Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr Marsetio.
    Para pejabat tinggi tersebut yakni Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
         Usai penyematan Brevet Kasal mengatakan, penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaran TNI Angkatan Laut, kepada sejumlah pejabat tinggi negara atas semua usaha, dukungan, dan kontribusi bagi pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI AL, khususnya dalam pengembangan satuan kapal selam, baik secara langsung maupun tidak langsung.” Berevet Hiu Kencana mempunyai arti sebagai profesionalisme prajurit kapal selam untuk taktik dan teknik peperangan bawah laut,” kata Kasal.
        Sejumlah pejabat tinggi negara tersebut, berkesempatan untuk menyaksikan langsung, sebuah kapal selam beroperasi, salah satu di antaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya. “Sebelum melaksanakan pelayaran, harus dilakukan Medical Chek Up dan Safety Brief sebagai salah satu persyaratan untuk memasuki kapal selam,” terang Kasal.  
         Setelah dinyatakan siap secara fisik,  pejabat tinggi nergara tersebut mendapatkan kesempatan berlayar dengan kapal selam  KRI Nanggala-402 yang dikomandani Letkol Laut (P) Hari Setyawan di kedalaman sekitar 30 meter di bawah permukaan laut perairan Selat Madura
Baru-baru ini, TNI Angkatan Laut juga telah menyematkan Brevet Hiu Kencana kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Mochammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Salsiah Alisjahbana, di dalam Kapal Selam TNI AL KRI Nanggala-402.
    Dengan diangkatnya sejumlah pejabat negara tersebut sebagai warga kehormatan, maka hingga saat ini sudah ada 142 orang pejabat tinggi negara diangkat menjadi warga kehormatan kapal selam, dan berhak menerima brevet Hiu Kencana  yang telah berjasa, perhatian, berjuang maupun berkorban bagi kejayaan TNI Angkatan Laut, terutama untuk kemajuan dan pengembangan kapal selam sebagai salah satu Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).
    Brevet “Hiu Kencana” merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan laut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa bagi para pemakainya.     Setiap personel yang akan memasuki kapal selam, terlebih dahulu harus dicek kesehatannya oleh dokter spesialis hyperbaric, sebagai salah satu persyaratan yang mutlak dilaksanakan. Hal ini karena tekanan yang ada di dalam kapal selam berbeda dengan tekanan ketika berada dalam ruangan kapal atas permukaan. Sehingga personel yang masuk kapal selam ketika berlayar perlu dibatasi.
    Demikian juga setiap penugasan sebagai personel pengawak di kapal selam, memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi, baik dari aspek fisik, kesehatan, kejiwaan dan kesamaptaan jasmani, serta mampu bekerja sama sebagai team work yang solid. Tuntutan kriteria ini, menjadi pembeda antara prajurit kapal selam dengan prajurit yang berdinas di tempat lainnya. “Atas dasar tersebut, pemimpin TNI Angkatan Laut memberikan penghargaan bagi personel pengawak kapal selam dengan atribut kebanggaan yaitu brevet ‘Hiu Kencana’,” ujar Kasal.(hjr)