Jumat, 26 April 2024

SAMBUT KONFERENSI HABITAT, INDONESIA SUSUN NATIONAL REPORT

Diunggah pada : 16 Mei 2014 9:25:28 5
thumb

Menjelang Konferensi Habitat III tahun 2016, Indonesia saat ini sedang menyusun National Report yang ditargetkan selesai Juni 2014. Laporan ini akan mengakomodasi isu yang diangkat sebagai tema Konferensi Habitat III, yaitu peluang dan tantangan di balik urbanisasi. Laporan tersebut juga harus sejalan dengan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional (KSPPN) yang telah disusun oleh Bappenas.
            Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Dadan Krisnandar, Jumat (16/5) National Report ditargetkan tersusun pada Juni 2014 dan sejalan dengan pelaksanaan Asia Pacific High Level Regional Expert Group Meeting dan agenda kunjungan Executive Director UN Habitat (Dr. Joan Clos). Dua kegiatan tersebut berkaitan dengan kesiapan Indonesia menjadi mitra UN Habitat dan persiapan menjadi tuan rumah kegiatan Asia Pacific Regional Preparatory Meeting for Habitat III pada tahun 2015.
            Konferensi Habitat merupakan sebuah forum bagi negara-negara yang memiliki kepedulian akan permasalahan perkotaan, yang diadakan pada tahun 1976 (Konferensi Habitat I, Vancouver) dan 1996 (Konferensi Habitat II, Istanbul).
            Sesuai dengan agenda tersebut, pada tahun 2016 akan diselenggarakan Konferensi Habitat III dengan tema Sustainable Urbanization. Dalam partisipasinya pada kegiatan tersebut, negara anggota perlu menyiapkan National Report yang berisikan isu-isu perkotaan dan membahas Agenda Perkotaan Baru (New Urban Agenda) yang akan menjadi kesepakatan bersama.
            National Report ini mendapat masukan dari tim pakar yang hadir antara lain Tommy Firman, Johan Silas, Wicaksono Sarosa, Rudy P. Tambunan, Tjuk Kuswartoyo dan Komara Djaja. Mereka memaparkan beberapa isu-isu perkotaan yang akan menjadi materi penyusunan National Report. "Penyusunan National Report perlu sejalan dengan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional (KSPPN) yang telah disusun oleh Bappenas,” katanya.
            Kerangka acuan kerja untuk menghadapi Konferensi Habitat 2016, sebagai tindak lanjut hasil pertemuan Committee of Permanent Representative (CPR) Working Group UN-Habitat yang mendorong negara-negara anggota untuk menyiapkan laporan nasional (Country Report) menghadapi pertemuan persiapan (prepatory process) Habitat III.
Kerangka acuan kerja  itu tidak hanya untuk menghadapi konferensi Habitat III, namun untuk kepentingan Indonesia sendiri dalam menghadapi Agenda Urbanisasi Abad 21. Kerangka kerja tidak hanya bagaimana menyusun national report Indonesia dalam agenda Habitat, namun juga harus dapat menjabarkan 11 indikator perkotaan national report dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan.
            Laporan nasional berisikan capaian dari implementasi Habitat Agenda II di Istanbul 1996, target dan tujuan dari kesepakatan internasional, serta tantangan, pembelajaran, dan tantangan ke depan terkait permukiman yang berkelanjutan.
            Sebagai tindak lanjut pertemuan yang intensif dengan para pakar dalam penyiapan National Report, pada 21-22 Mei 2014 akan diseleggarakan pertemuan lanjutan berupa Workshop Penyusunan National Report di Surabaya.
Sekretariat UN Habitat telah menyusun draft Guidelines on Habitat III Country Report yang berisi 26 isu dan 11 indikator perkotaan yang akan digunakan sebagai data dasar bagi penyusunan laporan nasional dan global. Disebutkan, enam Guidelines dalam Country Report Habitat III antara lain; Urban Demography Issues, Land and Planning, Environment and Urbanization, Urban Governance and Legislation, Urban Economy, dan Housing and Basic Services. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait