Sabtu, 27 April 2024

REDUKSI PBDE DAN POPS UNDP GANDENG EMPAT LSM DI JATIM

Diunggah pada : 9 Desember 2013 14:32:16 16
thumb

Guna mengurangi dampak penggunaan bahan PBDE (Polybromodiphenyl Ethers) dan POPs (Persistent Organik Pollutants) yang bersifat menetap atau tak dapat terurai, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui UNDP (United Nations Development Program) kini menggandeng empat LSM lingkungan di Jatim. Keempatnya, yakni LSM Konsorsium Lingkungan Hidup, Ecoton, Inspirasi, dan PPLH Seloliman.

Konsultan Internasional UNDP, Klaus Tyrkoo saat ditemui, Minggu (8/12) mengatakan, dalam program pengurangan dampak PBDE dan Pops, UNDP bakal menyusun program besar untuk dapat disinergikan dengan empat LSM di Jawa Timur.

“Untuk mewujudkan program yang sinergi, kami akan mengevaluasi usulan program yang telah disampaikan oleh LSM pada kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pria asal Finlandia tersebut di dampingi Konsultan UNDP Indoensia, Puguh Setyopratomo dan perwakilan empat LSM menyusuri Kali Surabaya. Dalam tinjauan tersebut, dipaparkan kondisi Kali Surabaya baik dari sampah permukaan hingga kondisi industri di bantaran sungai yang kerap membuang limbah cairnya ke Kali Surabaya.

Sesekali berhenti untuk memantau dan mengambil gambar limbah bemper mobil berbahan plastik yang menumpuk di wilayah Sepanjang, Sidoarjo dan pencucian plastik di bantaran sungai di wilayah Karangpilang, Surabaya.

Puguh mengatakan, banyak limbah plastik yang termasuk dalam PBDE, seperti limbah dashboard mobil termasuk platik pintu mobil bagian dalam. Selian itu, bingkai komputer, televisi, lemari es, lap top, hingga ponsel. “Bahan-bahan itu tidak boleh dibakar dan sulit untuk dapat diolah atau di daur ulang,” katanya.

Ia menuturkan, UNDP bersama Kementerian Perindustrian kini tengah mengkampanyekan program dampak penggunaan bahan PBDE dan POPs. “Targetnya, kami berharap ada kesadaran dari pihak industri dan masyarakat tentang dampak penggunaan PBDE dan POPs,” kata Puguh.

 Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani mengatakan, pihaknya menyambut baik program UNDP tersebut. Ke depan, Konsorsium LH siap bekerjasama dalam mendiseminasikan program melalui media massa dan sosialisasi langsung pada masyarakat termasuk pengolahan sampah plastik melalui proses daur ulang dari rumah sampah hingga bank sampah.

Selain itu, ia juga menyatakan siap membantu pengawasan terhadap industri pengolahan plastik dan daur ulang terkait damapak bahaya dari bahan PBDE dan POPs. “Dari program Patroli Air Jatim, kami akan membantu pengawasan industri palstik. Bahkan, dalam waktu dekat kami akan mendampingi tim dari UNDP untuk sidak ke beberapa pabrik pengolahan plastik di Jawa Timur,” ujarnya. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait