Jumat, 26 April 2024

PEDULI PENANGGULANGAN BENCANA, SER LPBI FOKUS SERTIFIKASI RELAWAN

Diunggah pada : 26 Agustus 2013 11:46:25 12
thumb

Potensi Jawa Timur sebagai lumbung bencana juga turut dipikirkan organisasi Islam Nahdlotul Ulama (NU). Sebagai organisasi dengan pengikut terbesar di Jawa Timur, NU merasa ikut bertanggung jawab menjaga wilayahnya dari gangguan bencana alam. Untuk itu, agar bisa membantu pemerintah dalam menanggulangi bencana, Social Emergency Response (SER) Pengurus Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana Iklim (LPBI) NU Jawa Timur saat ini tengah fokus melakukan sertifikasi relawan.
“Sebenarnya PW SER Jatim telah memiliki tenaga relawan yang mumpuni. Namun sampai saat ini keberadaan mereka belum mendapatkan tanda kelayakan sebagai relawan dengan spesifikasi tertentu,” kata Ketua Social Emergency Response (SER) Pengurus Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana Iklim (LPBI) NU Jawa Timur, Hasan Muhdlor, Senin (26/8).
Menurutnya, tanpa mengantongi sertifikat kelayakan relawan, keberadaan SER tidak akan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Bahkan, jika dipaksakan untuk melakukan penyelamatan bencana, hanya akan memberatkan para petugas penanggulangan bencana. Rencananya, kepengurusan baru PW SER LPBI Jawa Timur akan memetakan kembali sejumlah program sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. “Bulan depan akan dilakukan rapat koordinasi untuk mematangkan program prioritas kami,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Muhdor, program prioritas usai pelantikan pengurus beberapa waktu lalu, pihaknya secepatnya akan melakukan koordinasi untuk pemetaan prioritas program kepengurusan lima tahun mendatang. “Usai pelantikan, kami langsung melakukan rapat internal sekaligus sebagai media taaruf antar pengurus,” katanya.
Selajutnya, seluruh pengurus dan relawan akan diberikan pemahaman tentang tiga tahapan tanggap bencan, yakni sebelum bencana terjadi, saat bencana serta proses rehab dan rekonstruksi wilayah bencana.
Terkait wilayah rawan bencana yang perlu diwaspadai, Muhdor menyebut masih mewaspadai sejumlah kota di bantaran sungai Bengawan Solo seperti Gresik,. Lamongan, Bojonegoro, Tuban serta Ngawi. “Kita menginginkan sejumlah pengurus dapat memahami persoalan ini. Karenanya, kita berharap akan ada koordinasi dengan pengurus PCNU di sejumlah kabupaten ini,” lanjutnya.
Yang juga akan diperhatikan adalah kawasan dampak Gunung Kelud di Kediri, Malang serta Blitar. Demikian juga kawasan Gunung Semeru yakni Malang dan Lumajang. “Semua itu harus kita bicarakan dengan sangat seksama dengan mengajak seluruh elemen yang ada,” pungkasnya. (fad)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait