DINAS PROVOST KOARMATIM GELAR OPERASI NARKOBA

Dalam rangka menegakan ketertiban (Gaktib) di lingkungan TNI AL, Dinas provost Komando Armada Ri Kawasan Timur (Disprov Koarmatim) Rabu (27/03) menggelar operasi Gaktib bidang Narkotika dan obat-obatan terlarang di beberapa kapal perang Republik Indonesia (Kri).
    “Kegiatan ini untuk mengantisipasi penyalah gunaan obat-obatan terlarang dilingkungan TNI AL,” kata Kepala Dinas Provost (Kadisprov) Koarmatim Mayor Laut (PM) Fuad.
    Razia kali ini dimulai dari Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (Satkor). KRI yang pertama kali diperiksa adalah KRI Fatahillah -361, seluruh prajurit KRI Fatahillah-361  yang berada didalam ruangan kapal perang tersebut, diperintahkan berkumpul di gladak heli. Satupersatu prajurit itu mengikuti pemeriksaan yang dilaksanakan oleh tim pemeriksa dari Disprovarmatim. Selain itu juga ada, beberapa dari anggota tim pemeriksa itu bersama Perwira Jaga (Paga) melaksanakan pemeriksaan ruangan –ruangan atau kamar dan almari prajurit.
            Selain KRI Fatahillah yang menjalani pemeriksaan, juga ada 3 KRI lain yang juga ikut menjalani pemeriksaan. Ketiga KRI yang lain itu adalah KRI Malahayati -362, KRI Nala -363 dan KRI Kihajar Dewantara -364. Kapal – kapal tersebut masih termasuk dalam jajaran Satkor Koarmatim.
            Hingga berakhirnya pemeriksaan, Awak Buah Kapal (ABK) ke 4 kapal perang ini tak satupun personel kedapatan menyimpan, menggunakan ataupun bertindak sebagai pengedar. Pemeriksaan ini sangat penting bagi seluruh prajurit TNI Angkatan Laut agar tidak terlibat dan menjadi bagian dari pada budak barang haram tersebut.
            Selain daripada itu, pemeriksaan yang terkesan mendadak itu, bertujuan untuk mencegah dan mengatisipasi pelanggaran penggunaan obat – obatan secara ilegal oleh prajurit di lingkungan TNI Angkatan Laut terutama di lingkungan Koarmatim. selain melaksanakan Gaktib soal obat-obatan terlarang juga dilaksanakan pemeriksaan senjata api (Senpi).
Pada kesempatan itu, Kadisprov Koarmatim menghimbau kepada seluruh prajurit Koarmatim untuk tidak sekali-kali mencoba , mengkonsumsi, ataupun menyimpan lebih-lebih menjadi pengedar dari barang-barang haram tersebut, demi keselamatan dan kebaikan diri sendiri, keluarga dan organisasi. (hjr)