Jumat, 26 April 2024

PENYERAPAN BERAS BULOG RENDAH, BOJONEGORO SUMBANG TERTINGGI

Diunggah pada : 27 Juni 2011 14:51:25 2
thumb

Sedari awal Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jatim tahun ini memang mengakui penyerapan gabah petani maih cukup rendah, bahkan masih jauh dari target. Kendati penyerapan masih rendah dan belum memenuhi target, Sub Divre II rupanya memberikan sumbangan tertinggi. Hingga minggu pertama Juni 2011, serapan telah mencapai 34.760 ton. Jumlah itu tertinggi di Jatim yang selanjutnya diurutan kedua disusul oleh wilayah Surabaya Selatan mencakup Mojokerto dan Jombang dengan jumlah serapan 18.243 ton.
Sub Divre II yang melingkupi eks Karesidenan Bojonegoro (Bojonegoro, Tuban, Lamongan ini pada 2011 ditargetkan dapat menyerap sebesar 141.000 ton. Namun realisasinya hingga pertengahan tahun belum sampai 25 persennya. Padahal, di bulan yang sama pada tahun lalu, penyerapan gabah oleh di Sub Divre II mampu mencapai 60 persen.
Kepala Bulog Sub Divre II Bojonegoro, Imron Rosidi mengatakan, belum disesuaikannya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Beras yang diatur melalui Instruksi Presiden (Inpres) Perberasan No 7/2009 membuat mereka kesulitan menyerap beras petani.
Harga beras di pasaran mencapai Rp 5.500 hingga Rp 5.800 per kilogram di tingkat produsen, sementara HPP sesuai Inpres terebut hanya Rp 5.060 per kilogramnya. Harga Gabah Kering Giling (GKG) yang ditetapkan sesuai Inpres tersebut pun hampir mendekati harga Gabah Kering Panen (GKP) di pasaran. Harga GKG sesuai Inpres sebesar Rp 3.345 sedangkan GKP di pasaran bisa mencapai Rp 3.200 per kilo. Tentu petani lebih memilih menjual berasnya ke pasar.
Secara keseluruhan, Divre Jatim hingga minggu pertama Juni ini mampu menyerap gabah sebesar 288.388 ton. Dari total itu, pengadaan Bulog Jatim hanya menyerap sebanyak 217.064 ton dan 67.324 ton sisanya berupa beras komersial yang diserap oleh UPGB (Unit Pengolahan Gabah Beras).
Kepala Divre Bulog Jatim, Murino Mudjono menjelaskan, pengadaan beras hingga pertengahan tahun ini memang belum memenuhi target. Sebelumnya, Bulog pusat menargetkan Divre Jatim mampu menyerap beras selama 2011 sebanyak 1.150.000 ton. Hingga dipertengahan tahun ini, idealnya penyerapan bisa mencapai 575.000 ton, namun yang terealisasi masih separuhnya atau sekitar 18 persen dari target 2011.
Jika akhirnya Divre Jatim belum bisa memenuhi target pengadaan tahun ini, maka pihaknya sesegera mungkin akan mengkoordinasikan dengan Bulog pusat. Dengan begitu, diharapkan dapat diperoleh solusi, seperti mengambil dari daerah lain untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. (afr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait