Sabtu, 27 April 2024

BANYAK MAKELAR TANAH, PEMBEBASAN LAHAN TOL SUMO TERSENDAT

Diunggah pada : 22 Desember 2010 15:48:13 22
thumb


Proyek pembangunan proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto (sumo) senilai Rp 3 triliun, banyak ditunggangi oleh makelar tanah. Akibatnya, proyek jalan sepanjang 36,27 kilometer itu terkendala pembebasan lahan pembebasan.
      Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Mahdi, di Gedung DPRD Jatim, Rabu (22/12) mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mencium ketidakberesan terhadap pembebasan tanah di sejumlah lokasi yang warganya menuntut ganti rugi dengan harga tinggi. Ia menengarai dibalik itu semua, adalah makelar tanah.
      “Saya mendapat informasi, makelar sudah mulai manas-manasi warga agar meminta ganti rugi yang cukup tinggi. Tentu saja, jika pemerintah mengabulkan, makelar ini juga mendapatkan keuntungan dari warga yang merasa diperjuangkan,” katanya
Selain itu juga, sebagian tanah yang sekarang belum bisa dibebaskan sudah dimiliki makelar. Maka makelar menuntut harga tanah yang tinggi. Selain mendapatkan informasi dari lapangan, juga merujuk pada warga lainnya yang mau melepas tanahnya untuk pembangunan jalan tol. Sebab, yang sudah mau dibebaskan tanahnya kini sudah mencapai 90% dari lahan yang diperlukan.
      “Sebenarnya,  melihat tanah yang sudah dibebaskan, sudah bisa dilaksanakan konsinyasi. Namun kami berharap, pendekapan persuasif tetap dikedepankan ke warga. Soal makelar tanah, maka pemerintah harus tegas menindaknya,” ujarnya.
Gubernur Soekarwo beberapa waktu mengakui bahwa pembangunan jalan Tol Sumo itu terkendala pembebasan lahan. Untuk itu, Mahdi meminta pemrov terus melakukan pendekatan terhadap pemilik lahan, sambil juga menunggu peraturan dari pemerintah pusat.  
Diharapkan, paling lambat 2012 nanti proyek jalan Tol Sumo tersebut sudah bisa rampung karena sangat ditunggu masyarakat. Perjanjian Penguasaan Jalan Tol (PPJT) juga terus diupayakan dilakukan.
      Meski masih ada yang belum dibebaskan, pengerjaan fisik, terutama pada lahan-lahan yang sudah dibebaskan terus dilakukan. Khususnya pada seksi IA sepanjang 2,4 km yang menghubungkan Waru-Bebekan. Tercatat lebih dari 40 persen pembangunan fisik di seksi tersebut sudah rampung. (adi)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait