GEMPA BUMI WONOSARI, MASYARAKAT DIHARAP WASPADAI GEMPA SUSULAN

Terkait dengan kejadian gempa bumi yang terjadi di tenggara Wonosari DI Yogyakarta, Selasa (21/12) pukul 10:59:36, masyarakat diharap mewaspadai terhadap gempa susulan, meski kekuatan gempa lebih kecil dari gempa utama.
    Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Surono pada JNR, Rabu (22/12) mengatakan, gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami karena gempa bumi berpusat di laut, sehingga energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami.
    Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempabumi berada pada koordinat 9,08 derajat LS dan 111,19 derajat BT, dengan magnituda 5,8 SR pada kedalaman 16 km, gempa ini berjarak 140 km Tenggara Wonosari DIY. Sedangkan menurut USGS, pusat gempa berada pada koordinat 8,806 derajat LS dan 111,182 derajat BT dengan magnituda 5,8 Mw pada kedalaman 63,1 km, berjarak 135 km selatan baratdaya Madiun.
    Lebih lanjut dikatakan Surono, lokasi gempa berada di laut, dan daerah yang terdekat dengan pusat gempa terutama daerah sekitar pantai selatan Jawa seperti Wonosari, Parangtritis, Jepitu dan daerah Pacitan. Hal itu dikarenakan sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan aluvium, endapan gunungapi kuarter dan endapan tersier. Pada daerah yang disusun oleh endapan alluvium dan gunungapi kuarter yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempabumi.
Ditambahkanya, gempabumi ini dirasakan di daerah Wonosari dengan intensitas skala III-IV MMI, di Pacitan dengan skala II-III MMI, serta di Karangkates dan Klaten dengan skala II-III MMI Goncangan gempa juga dirasakan sampai ke Semarang dan Surabaya.(ern)