Kamis, 2 Mei 2024

OKTOBER, JATIM INFLASI 0,02 PERSEN

Diunggah pada : 1 November 2010 15:24:29 4
thumb

Oktober 2010, Jawa Timur mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,00 pada September 2010 menjadi 123,03 pada Oktober 2010. Sementara inflasi nasional pada Oktober mencapai 0,06 persen.
    Kepala Badan Pusat Statistisk (BPS) Jawa Timur, Irlan Indrocahyo SE MSi di kantornya, Senin (1/11) mengatakan, inflasi Oktober 2010 jauh lebih rendah jika dibandingkan kondisi pada bulan yang sama selama delapan tahun. Pada 2005 Jawa Timur inflasinya mencapai 8,36 persen, 2007, 2008, dan 2009 masing-masing sebesar 0,89 persen, 0,44 persen dan 0,13 persen.
    Dari 10 kota IHK di Jawa Timur, 7 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,20 persen, diikuti Malang 0,19 persen, Madiun 0,18 persen, Tulungagung 0,12 persen, Kediri 0,03 persen dan terendah di Surabaya sebesar 0,02 persen.  Sementara itu, deflasi terjadi di Sumenep sebesar 0,70 persen,  Banyuwangi 0,16 persen dan Tuban sebesar 0,12 persen.
    Inflasi Jawa Timur pada Oktober 2010 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,00 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen,  kelompok sandang sebesar 1,46 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,31 persen.  Sementara itu, kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 0,77 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan  turun sebesar 0,98 persen.
    Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, tomat sayur, upah pembantu rumah tangga, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, tempe, bayam dan rokok kretek.
    Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah angkutan antar kota, daging ayam ras, cabe rawit, tarif kereta api, telur ayam ras, daging sapi, semangka, cabe merah, kelapa dan pisang.
    Dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, 5 kota mengalami inflasi dan 1 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,28 persen, diikuti Jakarta 0,22 persen dan Serang 0,13 persen, sedangkan Surabaya dan Semarang masing-masing sebesar 0,02 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah  Bandung sebesar 0,09 persen.
     66 kota IHK nasional dan 3 kota IHK Jawa Timur, 5 kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,02 persen, Sampit Kalimantan Timur 1,01 persen, Mamuju Sulawesi Barat 0,86 persen, Bandar Lampung 0,70 persen dan Tangerang 0,61 persen, sedangkan 5 kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Palu sebesar 1,84 persen, Singkawang  1,65 persen, Jayapura 1,52 persen, Gorontalo 1,14 persen dan Palopo sebesar 0,97 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Oktober) 2010 Jawa Timur mencapai 5,39 persen sementara nasional 5,67 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Oktober 2010 terhadap Oktober 2009) Jatim sebesar 5,94 persen, nasional 5,35 persen. (ryo)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait