Rabu, 8 Mei 2024

GUBERNUR : JANGAN REMEHKAN CUCI TANGAN

Diunggah pada : 15 Oktober 2010 14:26:31 10
thumb

Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo meminta kepada masyarakat Jatim untuk tidak meremehkan mencuci tangan dengan memakai sabun sebelum makan atau beraktifitas. Imbauan ini lebih difokuskan kepada anak-anak yang masih rentan terkena serangan kuman penyakit.
“Selama ini, cuci tangan sebelum makan masih menjadi hal sepele dan tidak menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat. Padahal, cuci tangan itu penting, selain menjaga kebersihan, juga untuk menjaga kesehatan dan menghindarkan diri dari kuman penyakit,” ujar Soekarwo saat menghadiri acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) di halaman Kantor PKK Jatim, Jumat (15/10).
Dia menambahkan, cuci tangan juga harus pakai sabun. Ini karena, kalau hanya menggunakan air, lemak-lemak yang menempel ditangan masih ada, belum bersih. Untuk alasan harga sabun mahal dan sulit terjangkau masyarakat, ini tidak benar, karena dibanding dengan biaya yang harus ditanggung akibat malas cuci tangan, relatif jauh.
Kemudian, untuk menunjang kebersihan di lingkungan Jatim, dikhususkan di Surabaya yang merupakan kota metropolitan dengan banyaknya rumah kumuh, tidak layak huni, dan tidak memiliki saluran sanitasi, Pemprov Jatim telah berupaya membantu untuk mengatasi masalah itu. Dengan cara, membangun rumah susun yang disediakan untuk memindahkan pemukiman warga yang selama ini bermukim di pinggiran sungai-sungai di Surabaya dengan kondisi rumah yang jauh dari sehat. Nantinya, akan dibuatkan juga saluran air bersih dan saluran sanitasi yang memadai.
“Rumah-rumah kumuh yang tidak layak huni akan kami bongkar, selanjutnya mereka kami buatkan Rusun dengan fasilitas yang menunjang untuk terjaganya kebersihan dan kesehatan mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Hj Nina Soekarwo mengatakan, sebanyak 5.000 anak tingkat nasional diketahui meninggal tiap harinya. Penyebabnya karena rendahnya kebersihan diri yang menyebabkan tingginya kematian bayi dan anak-anak akibat penyakit diare. Untuk itu, dengan adanya gerakan mencuci tangan pakai sabun, diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan anak, sehingga angka harapan hidup bisa lebih besar.
“Di Jatim, baru 12 persen saja masyarakat yang melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum beraktifitas dan makan. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk bersama-sama sadar akan pentingnya cuci tangan dengan menggunakan sabun,” ungkapnya.
Selain itu, PKK juga melakukan lomba Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jatim, tujuannya untuk merangsang masyarakat agar lebih peduli dengan kesehatan keluarga dan lingkungannya. ”Mencegah kan lebih baik daripada mengobati,” ujar Nina.
Sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan diri juga dilakukan melalui posyandu. Harapannya, masyarakat dapat menyadari dan segera mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang lebih mengutamakan kebersihan. (raa)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait