BBPOM NYATAKAN GELAS STYROFOAM POP MIE MASIH AMAN

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menyatakan gelas styrofoam Pop Mie yang beredar di pasaran masih aman bagi kesehatan, sebab tidak mengakibatkan pengeluaran residu monomer stiren yang melebihi batas minimal.
“Menurut JECFA-FAO/WHO, sepanjang residunya tidak melebihi 5000 ppm (part per million) maka monomer stiren tidak mengakibatkan gangguan kesehatan,"  Kata Kepala Bidang Sertifikasi Layanan Konsumen BBPOM Surabaya, Endang Windowati, Senin(29/6).
Residu monomer stiren yang tidak ikut bereaksi, menurutnya, dapat terlepas ke dalam makanan yang berminyak atau berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.
BBPOM sempat menguji pada binatang percobaan, hasilnya jika residu monomer sterin melebihi 5000 ppm akan menyebabkan kanker. "Tapi tidak cukup bukti untuk menyatakan di manusia," katanya.
Batas 5000 ppm, menurut Endang, sangat tinggi ketimbang hasil pengujian pada 17 produk kemasan styrofoam yang residunya ada pada kisaran 10 hingga 43 ppm.
Dia menuturkan, sejauh ini tidak ada satu negara pun di dunia yang melarang penggunaan styrofoam dengan dasar pertimbangan kesehatan. "Tapi kebijakan pelarangan di sejumlah negara terkait masalah pencemaran lingkungan ada. Sebab, baru hilang 500 tahun dan bisa terurai," katanya.
Meski aman digunakan, BBPOM menghimbau masyarakat untuk berhati-hati menggunakan styrofoam dengan memperhatikan logo segitiga dengan kode 6 dan PS.
Endang juga menghimbau, jangan gunakan kemasan styrofoam dalam microwave atau bila kemasannya dalam kondisi rusak atau berubah bentuk untuk mewadahi makanan berminyak atau berlemak. "Apalagi dalam keadaan panas," ujarnya.
Dari hasil penelitian BPOM Pusat terhadap 17 kemasan styrofoam yang ada di pasaran yang tidak mengakibatkan pengeluaran residu stiren yang melebihi batas minimal. Antara lain, gelas Pop Mie mini dan biasa, mangkok Nissin Mie, mangkok Nong Shim, kotak segi empat Yakisoba, dan kotak tempat makan siang, serta sisanya sejumlah gelas dan mangkok styrofoam biasa.(dra)