Jumat, 26 April 2024

TAHAP PENGECORAN JEMBATAN BANGSAL MOJOKERTO SELESAI

Diunggah pada : 28 Juni 2010 13:25:30 25
thumb

Proses pengecoran Pembangunan Jembatan Bangsal di Kabupaten Mojokerto saat ini telah selesai, pelaksana proyek pun optimistis pembangunan selesai sesuai rencana, yakni Agustus.
    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Jembatan Bangsal, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BP2JN) V Kementerian Pekerjaan Umum, Ir I Nyoman Adi, Senin (28/6) mengatakan, setelah pengecoran lantai jembatan selesai, tahap berikutnya melapisi ulang dengan material beton hingga permukaan jembatan.
    Pelapisan pada permukaan jembatan merupakan tahap akhir pembangunan jembatan sebelum kegiatan finishing. Saat finishing, dalam waktu bersamaan pelaksana proyek juga membangun pagar pembatas di tepi jembatan.
    Selama pengerjaan, pengaturan lalu lintas dilakukan sistem buka tutup, karena pemerintah hanya menyiapkan satu jembatan darurat berupa jembatan balley. Penerapan sistem tersebut rawan terjadi kemacetan. Saat terjadi kemacetan memanjang, kendaraan yang bertujuan ke Jombang dialihkan melintasi ruas jalan desa.
    Pengecoran dilakukan setelah pelaksana proyek selesai memasang empat Erection Girder  atau balok penopang dari sembilan buah girder yang bakal dipasang. Untuk pengerjaan yang wajar, memasang satu girder dengan menggunakan alat sistem perancak membutuhkan waktu hingga lebih dari 12 jam. Namun dalam proyek ini,  petugas mampu memasang dengan benar hanya dalam beberapa jam saja. ”Cara tersebut merupakan upaya cepat agar pronyek segera selasai,” katanya.
    Jembatan Bangsal memiliki panjang 25 meter dengan lebar 14 meter yang terbagi dalam empat lajur. Lebar  jembatan saat ini lebih luas dibandingkan jembatan lama yang hanya 7 meter.
     Selama menggunakan jembatan darurat yang berupa jembatan balley, beban kendaraan yang diperbolehkan melintasi tidak boleh lebih dari 5 ton. Kendaraan yang memiliki beban lebih dari batas maksimal tersebut, arus lalulintasnya dialihkan melewati jalur Gempol-Krian-Mojokerto dan sebaliknya.
Status jembatan tersebut termasuk jalan nasional yang pendanaannya dibiayai oleh APBN. Karena rusaknya jembatan tersebut terjadi saat Januari setelah APBN 2009 disahkan. ”Maka anggaran perbaikan menunggu APBN perubahan,” katanya.
Dikatakannya, pada ruas tersebut juga menjadi jalur alternatif menghindari jalur Porong jika ditutup karena luapan lumpur panas. Jalur alternatif tersebut, yakni pengalihan arus dari Kota Mojokerto yang akan menuju Porong melewati Sidoarjo.
     Sebagaimana telah diberitakan, pembangunan Jembatan Bangsal akan selesai delapan bulan sejak pembongkaran yang dilakukan sejak 23 Februari lalu. Pengerjaan proyek jembatan senilai Rp 6,2 milliar 
    Jembatan tersebut rusak setelah sebagian tiang jembatan ambrol pada 4 Januari 2009 lalu. Sejak saat itu, sebuah jembatan bailey difungsikan sebagai infrastruktur darurat dipasang pada sisi utara jembatan lama. (jal)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait