Jumat, 26 April 2024

KONDISI LALU LINTAS PENGARUHI PEREKONOMIAN JATIM

Diunggah pada : 9 Juni 2010 15:03:49 16
thumb

Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo mengatakan, kondisi lalu lintas sangat mempengaruhi kehidupan khususnya perekonomian Jatim. Hal ini dikarenakan 88% perputaran ekonomi melewati jalur darat.
    “Jika keamanan, kelancaran, dan kenyamanan lalu lintas terganggu, akan menghambat barang yang akan masuk dan keluar Jatim,“ kata Pakde Karwo sapaan Gubernur Jatim usai penandatanganan MoU “Gerakan Bersama Mengubah Blackspot Area Menjadi Safe Area” bersama Dirlantas Polda Jatim dan Ketua DPRD Prov Jatim, di Taman Bungkul Surabaya, Rabu (9/6).
    Dalam dunia perdagangan, transportasi, lalu lintas, dan distribusi memegang peranan penting. Jika ketiga hal itu tidak bisa disiapkan, maka tidak bisa bersaing dengan daerah lain. Selama 2009, sebesar 88% kehidupan Jatim tergantung lalu lintas, ini bisa dilihat dari total penghasilan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 684 triliun yang diperoleh Jatim. Dari jumlah tersebut, Rp 603 triliun dihasilkan ekspor dan impor yang menggunakan jalur darat.
    Ia berharap, dengan MoU ini maka jalur-jalur lalu lintas yang selama ini dianggap rawan hambatan, seperti kecelakaan dan kondisi jalan yang kurang bagus, dapat segera diatasi. Dengan jaminan kelancaran ini maka diharapkan pula, akan banyak investasi masuk ke Jatim. “Kami akan mendukung sepenuhnya program ini, karena ini untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.
    Untuk melancarkan rencana ini, Pakde berharap, semua pihak terkait dapat bersama-sama menyosialisasikannya dan ikut menjalankan, sehingga program baru ini dapat terealisasi dengan cepat.
    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Sam Budigusdian mengatakan, dari laporan masyarakat hingga saat ini, jumlah jalur blackspot di Jatim sebanyak 126 titik. Diharapkan tahun ini 20% dari jumlah tersebut dapat menjadi safe area. “Tidak gampang mengubahnya butuh kerjasama semua pihak, mulai masyarakat hingga pemangku kebijakan,” katanya.
    Ia menambahkan, Dirlantas Polda Jatim akan menggandeng PU, DLLAJ, dan Kepolisian di setiap daerah, agar terus memantau kawasan rawan kecelakaan yang fatal, mecatat jumlah korban jiwa, jumlah pelanggaran, berapa kerugian, penyebabnya dan titik macet. Dari laporan tersebut Polda akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. ”Langkah pertama kita akan survey ke lapangan, setelah itu akan diberikan menyuluhan tetang cara mengatasinya,“ ujarnya.
Sementara untuk pemangku kebijakan, ia meminta agar menyiapkan seluruh fasilitas atau sarana prasarana yang dipergunakan untuk jalur lalu lintas barang dan orang, sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan. (hjr)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait