Jumat, 26 April 2024

KPK NILAI LAYANAN RUMAH SAKIT DI JATIM TERBAIK SE INDONESIA

Diunggah pada : 8 April 2010 12:16:26 3
thumb

Pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dinilai terbaik se Indonesia. Penilaian itu dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah melakukan survei selama April hingga Oktober 2009.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf ketika memberi pengarahan peserta Seminar dan Workshop Nasional Perumahsakitan serta Hospital Expo VI 2010 di Surabaya, Rabu (7/3) mengatakan, penilaian itu mestinya menjadi pendorong bagi rumah sakit di Jatim untuk meningkatkan mutu layanan, sumberdaya dokter dan perawat, dan teknologi yang digunakan.
Hal itu juga menjadi tuntutan di tengah era globalisasi agar rumah sakit nasional tetap bisa bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Sebab jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit nasional terus berkurang. Akibatnya, masyarakat akan lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang di rumah sakit nasional.
Padahal, berdasar perhitungan yang dilakukan, jumlah aliran dana untuk kebutuhan biaya berobat ke luar negeri sangat besar, bisa mencapai Rp 7,2 triliun per tahun. Jumlah itu hampir sama nilainya dengan satu tahun APBD Provinsi Jatim.
Wagub percaya mutu layanan rumah sakit di Jatim tidak kalah dengan luar negeri. “Dari sisi teknologi dan tenaga dokter tidak kalah. Masalahnya masyarakat belum tahu tentang hal ini sehingga mereka merasa lebih nyaman bila berobat ke luar negeri”, ujarnya.
Untuk itu, dia meminta agar hal itu diperhatikan. Ke depan pihaknya juga akan lebih aktif mengirim tenaga kesehatan untuk memperdalam bidang pengobatan tertentu ke luar negeri, seperti yang telah dilakukannya dengan mengirim tenaga dokter RSUD. Dr Soetomo belajar transplantasi liver ke Republik Rakyat Cina (RRC) beberapa waktu lalu.
Gus Ipul menambahkan, mutu layanan rumah sakit banyak ditentukan oleh para pengelolanya. “Sekitar 50 persen suksesnya layanan ditentukan oleh pengelolanya”, ujarnya.
Karena itu, kata dia, pemimpin atau pengelola rumah sakit harus memperhatikan tiga hal, yakni mempunyai karakter atau prinsip yang kuat, berkompeten, dan mempunyai networking (jejaring) yang luas.
Sementara itu, Ketua Persatuan Rumah sakit Indonesia Wilayah Jatim, Dr Slamet Riyadi Yuwono mengatakan, ada tiga masalah yang saat ini dihadapi rumah sakit di Indonesia, yakni mutu layanan, efisiensi, dan pemerataan. Untuk itu, pihaknya akan fokus pada peningkatan ketiga hal itu agar kepercayaan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit nasional bisa makin meningkat.(sti).

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait