Sabtu, 27 April 2024

PERSEBAYA IMBANG, RAWAN DEGRADASI

Diunggah pada : 4 April 2010 7:36:13 18
thumb

Pertandingan Big Match antara Kesebelasan Persebaya Surabaya dengan musuh besarnya  Persija Jakarta di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Sabtu (3/4)bermain imbang. Dengan hasil ini,kesebelasan kebanggaan arek-arek Soroboyo terancam degradasi.
Jalannya pertandingan yang disaksikan 30 ribu bonekmania, sebenarnya menjadi milik Persebaya. Bahkan ketika pertandingan baru berjalan sepuluh menit, Andi Oddang hampir saja membobol gawang Persija setelah menerima umpan matang dari Patricio Morales. Namun salah satu pemain belakang Persija menarik dengan jelas baju Oddang sehigga gagal menggapai bola di depan mulut gawang. Anehnya, wasit Iis Isya Permana tidak menunjuk titik putih.
Usai insiden tersebut, giliran Persija yang lebih efektif dalam membangun serangan balik. Pada menit 16, Persija mengancam gawang Persebaya melalui heading Aliyudin. Berawal dari tendangan bebas Firman Utina pada menit ke-16, bola diterima oleh Serge dan kemudian disodorkan ke Aliyudin.  Beruntung kiper Syaifudin dengan sigap mengamankan bola.
Di babak kedua, kedatangan Calon Walikota Surabaya Fandi Utomo yang berjanji mengguyur bonus Rp 50 juta jika mampu menang, ternyata tak juga mampu membangkitkan motivasi pemain Persebaya.  Sebaliknya kubu Persija, memasukkan striker andalan Bambang Pamungkas dan menari keluar Aliyudin. Tapi justru masuknya Bepe justru membuat serangan Persija meredup.
Praktis selama 20 menit awal babak kedua, Persebaya mendominasi jalannya pertandingan. Sayang, tidak satu pun peluang yang menjadi gol. Ingin lebih membuat Persebaya frustasi,  Macan Kemayoran memasukkan dua pemain bertipikal bertahan,  Aris Indarto dan Salim Alaydrus. Pada  menit 82, Persebaya mendapat kesempatan melalui crossing Mat Halil dari sisi kanan pertahanan Persija. Namun Pato Morales dan Andi Oddang yang berdiri bebas membuang  peluang emas itu.
Hitungan di atas kertas, sulit bagi Persebaya menghindar dari ancaman degradasi. Apalagi dari tujuh laga tersisa, hanya dua kali home melawan Pelita Jaya dan Persitara yang juga berambisi lolos dari degradasi, “Saya bukan peramal, yang pasti saya akan berusaha semaksimal mungkin agar Persebaya bisa selamat, “ ujar Rudy Keltjes, Pelatih Persebaya usai pertandingan.
Dikubu Persija, Pelatih Benny Dollo enggan bicara banyak soal jalannya pertandingan. Bahkan dia lebih suka bicara buruknya kompestisi sepakbola di Indonesia, “Kompetisi kita tidak jelas, tidak ada standarisasi pemain asing. Untuk wasit saya tidak komenter, tapi di Persik memang buruk, “ ujarnya.
Manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar menuding PSSI ada dibalik nasib buruk yang ditimpa Persebaya. Ini terkait sikap vokal Salah di Kongres Sepakbola Nasional yang ingin menggulingkan Ketua Umum PSSI Nurdin Halil.
”Persebaya hanya jadi korban karena saya selama ini bicara keras. Tapi itu saya lakukan karena cinta Indonesia, tetapi KSN tidak menghasilkan keputusan apa-apa,” ujarnya.
Bahkan, Saleh kembali berjanji akan segera mundur dari jabatan manajer agar Persebaya tidak ”dihabisi” PSSI, ”Saya akan segera mundur, sebelum lawan Pelita mudah-mudahan sudah ada manajer baru. Ini saya lakukan demi Persebaya bukan untuk lepas tangan. Karena saya akan tetap dibelakang,” katanya. (her)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait