Sabtu, 27 April 2024

PENGADAAN BERAS BULOG DIKHAWATIRKAN TIDAK SESUAI TARGET

Diunggah pada : 26 Maret 2010 11:06:27 5
thumb

Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengkhawatirkan target pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog Divisi Regional Jatim pada 2010 yang dipatok 850.000 ton tidak akan tercapai, karena masih rendahnya tingkat serapan pengadaan yang telah dilakukan.
Ketua Komisi B DPRD Jatim, Renville Antonio, usai dengar pendapat dengan Bulog Divisi Regional Jatim, di Gedung DPRD Jatim, Kamis (25/3) sore mengatakan, bila mengacu hasil serapan beras pada 2009 pada periode Maret-April mencapai 300.000 ton, namun pada tahun 2010 baru terserap 64.000 ton.
“Pemerintah Provinsi Jatim mesti mengantisipasi kondisi ini, karena bila target pengadaan beras di Perum Bulog tidak tercapai akan berpengaruh pada stok beras di provinsi ini. Ini terkait posisi Jatim sebagai sentra beras nasional sehingga capaian pengadaan beras di provinsi ini sangat menentukan stok beras nasional,” ujarnya.
Renville meminta Bulog agar lebih proaktif dalam proses penyerapan beras petani.  “Sosialisasi terkait regulasi dan sistem pembelian beras petani harus dilakukan . Keberadaan satuan tugas milik Perum Bulog Divre Jatim sebanyak 21 unit dinilai  belum mampu melakukan sosialisasi terhadap petani khususnya Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) secara baik,” ujarnya.
Pihaknya meminta pemprov untuk memperhatikan kondisi mesin pemanas/penjemur beras. Sebab, mesin sebanyak 10 unit  yang dikelola beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) di Jatim tidak dapat beroperasi secara maksimal.
“Alat dryer (alat penjemur) yang diharapkan dapat menjadi mesin pengolah pasca panen padi itu tidak bisa berfungsi, karena menggunakan bahan bakar minyak tanah. Lha, minyak tanah kan saat ini harganya mahal sehingga alat itu tidak bisa digunakan secara ekonomis. Maka, perlu upaya rekayasa teknik agar mesin itu bisa beroperasi dengan menggunakan bahan bakar selain minyak tanah,” tegasnya
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jatim, Ana Lutfie mengatakan, untuk meningkatkan kualitas padi, maka perlu ada pengananan secara khusus terkait adanya hama kresek (hama penyerang padi). Sebab, hama kresek ini telah menyebabkan penurunan kualitas hasil panen petani. Di sisi lain, jenis hama ini dapat menyebabkan rendemen padi turun, dan tanaman padi mengalami broken [patah] .
Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Agusdien Faridh mengungkapkan,  penyerapan beras yang dilakukan institusinya tersendat. “Yang terserap melalui kontrak pada 24 Maret 2010 mencapai 64.000 ton, ini jauh dibandingkan serapan tahun sebelumnya sebesar 300.000 ton. Namun ini masih periode awal, sehingga belum bisa dievaluasi apakah target bisa terpenuhi atau tidak,” paparnya.
Menurut dia, yang menjadi hambatan penyerapan, yakni terkait mundurnya musim tanam,  sehingga musim panennya juga mundur. Selain itu, adanya rencana kenaikan harga eceran tertinggi pupuk juga akan mengakibatkan harga beras naik, dan berimbas pada proses pengadaan beras oleh Bulog,” ungkapnya. (adi)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait